Setelah 228 Tahun Berdiri, Produsen Emblem Mercedes-Benz Gulung Tikar
JAKARTA – Gerhardi Kunststofftechnik GmbH, perusahaan Jerman yang menjadi produsen emblem ikonik bintang Mercedes-Benz, resmi menyatakan bangkrut. Keputusan ini tak lepas dari dampak penurunan permintaan produk serta krisis berkepanjangan yang melanda industri otomotif di Eropa.
Dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg, awal Minggu ini, kebangkrutan Gerhardi juga berujung pada pemutusan hubungan kerja terhadap 1.500 karyawan di Jerman. Situasi ini menjadi pukulan telak, mengingat perusahaan tersebut telah eksis sejak 1796, dimulai sebagai produsen produk logam sebelum berevolusi menjadi pemasok komponen otomotif. Selain emblem bintang yang ikonis, Gerhardi juga memproduksi grill, roda kemudi, serta trim krom untuk kendaraan Mercedes-Benz.
Namun, bulan lalu, perjalanan panjang lebih dari dua abad ini berakhir tragis. Biaya produksi yang terus meningkat dan permintaan yang menurun menjadi alasan utama di balik kebangkrutan Gerhardi. Kini, sebanyak 1.500 karyawan perusahaan tersebut kehilangan mata pencaharian.
Fenomena ini mencerminkan krisis yang melanda sektor pemasok otomotif di Eropa. Beberapa perusahaan besar lainnya turut menghadapi tekanan berat. Sebut saja Forvia SE, pemasok suku cadang untuk Volkswagen dan Stellantis, yang memangkas ribuan pekerjaan. Webasto SE, perusahaan atap mobil, kini terlilit utang hingga satu miliar euro. Bahkan Northvolt AB, produsen baterai asal Swedia, juga mengalami kesulitan finansial.
Tak hanya itu, raksasa otomotif seperti Volkswagen, Stellantis, dan Ford pun terpaksa melakukan pemangkasan besar-besaran. Volkswagen, misalnya, dikabarkan akan menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman, mem-PHK puluhan ribu karyawan, serta memangkas upah hingga 10 persen.
Yang menarik, Gerhardi bukan satu-satunya pemasok emblem Mercedes-Benz yang harus gulung tikar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, nasib serupa menimpa BIA Forst, produsen emblem yang dipasang secara vertikal pada model-model premium seperti S-Class.
Industri otomotif Eropa kini tengah berada di persimpangan besar. Dengan tantangan ekonomi yang kian pelik dan perubahan tren teknologi, nasib ribuan pekerja dan para pemasok komponen terus menjadi sorotan utama.