Airlangga Ungkap India Berminat Berinvestasi di Indonesia

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa India berminat menanamkan investasi di Indonesia pada bidang farmasi dan kesehatan.

Airlangga menjelaskan bentuk konkret investasi yang akan dilaksanakan oleh India adalah proyek pembangunan rumah sakit.

"Proyek ini akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan menggandeng salah salah satu grup perusahaan pengelola rumah sakit dari Indonesia dengan Apollo Hospital Group dari India," jelasnya dalam keterangannya, Jumat, 11 Oktober.

Sebagai informasi, relasi ekonomi ASEAN-India memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Asia. ASEAN saat ini adalah kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia, sementara India adalah ekonomi besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi melebihi Tiongkok.

Pada 2023, jumlah perdagangan ASEAN-India mencapai 100,72 miliar dolar AS atau setara dengan 2,9 persen perdagangan ASEAN. Sementara itu, investasi dari India ke ASEAN tercatat sebesar 5,6 miliar dolar AS, berkontribusi sebesar 2,5 persen dari total FDI di kawasan.

Adapun, India yang menjadi mitra strategis komprehensif ASEAN sejak 2022 merupakan salah satu mitra ASEAN yang memberikan komitmen dan dukungan nyata dalam peningkatan kerja sama ASEAN-India.

Pada bidang ekonomi, nilai perdagangan ASEAN dan India selama 10 tahun terakhir telah meningkat 2 kali lipat menjadi lebih dari 100 miliar dolar AS pada 2023.

Dari sisi kerja sama sumber daya manusia, India telah memberikan lebih dari 300 beasiswa bagi mahasiswa ASEAN.

Selain itu, India saat ini juga telah menyiapkan komitmen sebesar 30 juta dolar AS untuk dana pendidikan dan penelitian yang fokus pada ekonomi hijau.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto menyampaikan Indonesia mendorong penguatan kerja sama di tiga bidang yaitu pertama, kerja sama maritim. Indonesia mendorong kerja sama konkret untuk mengimplementasikan Join Statement on Maritime Cooperation, khususnya di sektor konektivitas dan ekonomi biru.

Selanjutnya yang kedua, kerja sama ketahanan pangan sebagai implementasi dari ASEAN-India Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises. Dan ketiga yaitu, penguatan kerja sama dalam kerangka ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

“Indonesia mengapresiasi upaya-upaya untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, termasuk melalui penandatanganan Nota KEsepahaman ASEAN-IORA, juga melalui Indo-Pacific Oceans Initiative yang diinisiasi India yang selaras dengan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP),” ungkapnya.

Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan India sebagai negara mitra pembangunan pertama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam kerja sama pembangunan untuk mencapai Visi IMT-GT 2036.

Merespons pandangan dari seluruh negara ASEAN, Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan 10 usulan program dan komitmen yang akan diberikan oleh India kepada ASEAN dalam rangka implementasi Kemitraan Strategis ASEAN India, yaitu perayaan tahun wisata ASEAN-India 2025 dan India berkomitmen menyediakan dana sebesar 5 juta dolar AS. Pelaksanaan berbagai pertunjukan terkait budaya, pemuda, dan perusahaan rintisan. Pelaksanaan kegiatan tahunan di bawah ASEAN India Technology Fund.

Selanjutnya usulan program lainnya yaitu menggandakan jumlah penerima Beasiswa Magister di Universitas Narendra dan akan disusun skema khusus untuk kampus sektor pertanian. Percepatan penyelesaian upgrading ASEAN-India pada 2025. Serta kerja sama ketahanan dari bencana dan akan menyediakan dana sebesar 5 juta dolar AS.

Kemudian usulan program lainnya, melembagakan Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan untuk mendukung ketahanan kesehatan. Kerja sama ketahanan digital dan siber. Kerja sama ekonomi hijau dengan melakukan lokakarya dan kerja sama ketahanan iklim melalui kampanye penanaman pohon.