JAKARTA - Real Madrid tampil sebagai yang terbaik di dunia setelah menjadi juara Piala Interkontinental. Pada laga final di Stadion Lusail, Doha, Qatar, Kamis, 19 Desember 2024 dini hari WIB, Madrid menakukkan Pachucha 3-0.

Piala Interkontinental untuk kali pertama digelar. Hanya saja, Piala Interkontinental yang mempertemukan tim juara antarabenua ini merupakan kelanjutan dari Piala Dunia Antarklub atau FIFA Club World Cup.

Namun Piala Dunia Antarklub tak lagi mempertemukan para jawara antarbenua tetapi sudah dikembangkan menjadi kejuaraan yang mempertemukan tim-tim di seluruh dunia.

Ada 32 tim yang akan berlaga di Amerika Serikat dengan Inter Miami yang bertindak sebagai tuan rumah. Tim-tim tersebut bukan lagi berstatus juara di benua masing-masing, tetapi mereka harus memenuhi syarat kualifikasi. Dari Eropa sendiri ada 12 tim yang lolos ke putaran final, termasuk RB Salzburg yang menempati peringkat empat UEFA.

Dari Amerika elatan atau CONMEBOL diwakili enam tim, empat di antaranya dari Brasil. Sedangkan Asia, CONCACAF (Amerika Utara) dan Afrika mengirim empat wakil. Klub Auckland City dari Selandia Baru mewakili OFC.

Sedangkan Piala Interkontinenal menggantikan Piala Dunia Antarklub versi sebelumnya. Pachuca yang juga akan berlaga di FIFA Club World Cup melaju ke final Piala Interkontinental edisi pertama ini setelah menyingkirkan Al Ahly lewat adu penalti.

Dalam perjalanan ke final Pachuca secara mengejutkan mengalahkan tim unggulan Botafogo. Bahkan tim asal Meksiko ini menang telak 3-0.

Hanya saja di final, mereka tak berkutik menghadapi Madrid yang mendapat bye. Jawara Eropa ini langsung lolos ke laga puncak untuk menghadapi rivalnya.

Keberhasilan memenangi Piala Interkontinental untuk edisi pertama ini menjadikan gelar juara Madrid kian komplet. Setelah mengangkat trofi Liga Champions, Los Blancos menjadi juara UEFA Super Cup atau Piala Super Eropa dengan mengalahkan Atalanta yang berstatus juara Liga Europa.

Dalam duel itu, Madrid yang turun dengan kekuatan penuh termasuk Kylan Mbapp yang sudah pulih dari cedera otot masih terlalu kuat bagi Pachuca. Juara CONCACAF ini tak banyak melakukan tekanan terhadap pertahanan Madrid. Mereka hanya mengandalkan serangan balik yang tidak terlalu merepotkan kiper Thibaut Courtois.

Meski demikian, Pachuca sempat memberi perlawanan pada menit-menit awal pertandingan. Apalagi, Madrid terlabat panas. Tercatat sejumlah peluang melalui Oussama Idrissi, Luis Rodriguez dan Elias Montiel mengancam gawang Courtois. Namun kiper yang masih enggan kembali ke tim nasional Belgia ini tak kesulitan mengatasi serangan itu.

Setelah keluar dari tekanan, Madrid mulai menguasai permainan. Pemain depan Vinicius Junior dan Rodrygo secara bergantikan memberikan tekanan yang memaksa barisan pertahanan Pachuca bekerja keras. Keduanya mendapat peluang bagus setelah menerima umpan dari Jude Bellingham.

Berkali-kali gagal, Mbappe akhirnya memecah kebuntuan di menit 37. Gol berawal dari aksi Bellingham yang memberikan bola kepada Vinicius. Pemain depan timnas Brasil ini kemudian membawa bola dan sempat mengecoh kiper Carlos Moreno sebelum memberikan assist yang dituntaskan Mbappe.

Tanpa kesulitan eks bintang Paris Saint-Germain ini melepaskan tendangan ke gawang yang kosong. Skor 1-0 untuk Madrid dan tidak ada gol yang tercipta hingga akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua, penampilan Madrid kian membaik. Mereka sepenuhnya menguasai permainan dan tidak memberi kesempatan Pachuca berkembang.

Pertandingan baru berjalan tujuh menit, serangan Madrid kembali membuahkan hasil. Kali ini, Rodrygo yang menambah gol Los Merengues. Menerima umpan dari Mbappe, dia kemudian menaklukkan dua bek sebelum melepaskan tendangan ke sudut atas gawang.

Unggul 2-0, pelatih Carlo Ancelotti kemudian melakukan banyak pergantian pemain. Meski demikian, Madrid tetap tampil mendominasi.

Madrid akhirnya memantapkan kemenangan setelah Vinicius mencetak gol dari titik penalti di menit 84. Penalti diberikan setelah Lucas Vazquez yang menjadi kapten Madrid dijatuhkan Oussama Idrissi di kotak terlarang.

Wasit sempat meninjau insiden itu lewat VAR sebelum menunjuk titik putih. Vinicius pun menuntaskan eksekusi itu yang membawa Madrid unggul 3-0.

Skor itu bertahan hingga laga usai. Dengan hasil tersebut, Madrid tampil sebagai juara dan melengkapi tiga trofi saat masih memakai format lama. Madrid juga tercatat lima kali menjadi juara di Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian, Madrid sudah sembilan kali memenangi trofi global.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)