JAKARTA - Laga kedua Grup A Piala Presiden 2024 mempertemukan Borneo FC vs Persis Solo di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 19 Juli 2024.

Borneo FC mengamankan tiga poin pertama setelah mengalahkan Persis Solo 2-0. Dua gol Pesut Etam disumbangkan brace Leo Gaucho (45+1' dan 52').

Pertandingan paruh pertama sejatinya berjalan alot. Kedua tim yang sama-sama masih mencari chemistry dengan sejumlah pemain baru tampil hati-hati.

Namun, Borneo tampil lebih baik dari sisi organisasi permainan. Pertahanan mereka sangat solid sehingga sulit ditembus barisan depan Persis yang digawangi Ramadhan Sananta.

Persis tampak kesulitan dalam penguasaan bola lantaran belum klop antarpemain. Operan-operan mereka kerap terputus. Lalu, kebingungan dalam membangun serangan membuat mereka selalu gagal menciptakan peluang.

Kubu Borneo cuma memanfaatkan serangan balik atau umpan panjang ke wilayah pertahanan lawan justru lebih efektif.

Beberapa kali umpan-umpan jauh yang ditujukan kepada Leo Gaucho merepotkan barisan pertahanan Persis.

Hanya saja, hingga memasuki pengujung laga, kedua tim belum bisa membuka keran gol.

Gol baru tercipta pada injury time, menit ke-45+1. Akurasi operan buruk Persis dimanfaatkan dengan baik oleh Borneo.

Leo Gaucho berhasil memotong operan lawan dan kemudian merangsek ke kotak penalti. Dia sempat melepaskan tembakan, tapi masih diblok bek Persis.

Namun, bola kembali bisa direbut Gaucho. Striker anyar Pesut Etam itu mengakhiri serangan dengan tendangan ke sisi kiri gawang yang memperdaya Muhammad Riyandi.

Skor 1-0 buat keunggulan Borneo itu bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, keadaan tak jauh berbeda. Persis masih kesulitan dalam membangun serangan akibat buruknya akurasi operan.

Serangan sering terputus sebelum memasuki sepertiga wilayah pertahanan lawan. Selain itu, pertahanan solid Borneo juga jadi faktor gagalnya tekanan Persis.

Sebaliknya, Borneo kembali menunjukkan keefektivan dalam permainan. Mereka minim menguasai bola dan memaksimalkan serangan balik melalui bola panjang ke wilayah lawan.

Skema itu terbukti ampuh. Pesut Etam mencetak gol keduanya pada menit ke-52 dengan gaya bermain tersebut.

Lagi-lagi, gol Borneo tercipta akibat kesalahan operan lawan. Giovani Numberi yang berusaha memberikan operan kepada kiper Riyandi dengan dadanya gagal terkirim dengan baik.

Bola tanggung itu bisa dipotong Leo Gaucho yang langsung melepas tembakan cungkil. Bola sempat mengenai Riyandi tapi tak cukup menghentikan bola bergulir masuk ke gawang.

Brace Leo Gaucho membuat Borneo nyaman. Mereka lebih memilih tampil menunggu dan fokus menguatkan sisi pertahanan.

Persis yang mencari gol pembuka terus menggempur pertahanan Borneo. Namun, lagi-lagi masalah buruknya skema serangan dan akurasi operan membuat anak asuh Milomir Seslija sulit menciptakan peluang.

Bahkan, Laskar Sambernyawa sering gagal menembus kotak penalti Pesut Etam. Upaya Moussa Sidibe dan Karim Rossi kerap diadang barisan bek Borneo.

Alih-alih mendapat gol pembuka, Persis malah nyaris kebobolan lagi. Pada menit ke-70, umpan jauh Christophe Nduwarugira berhasil dikontrol dengan baik oleh Gaucho.

Leo Gaucho langsung menusuk ke kotak penalti, tapi sebelum dia berhasil melepas tembakan, Ricardo Lima melakukan tekel bersih untuk menjauhkan bola dari penguasaan Gaucho.

Pada 10 menit tersisa, Persis melakukan sejumlah pergantian. Permainan mereka berubah selepas cooling break.

Laskar Sambernya memberlakukan garis pertahanan tinggi untuk membuat Borneo tak leluasa menguasai bola di wilayah sendiri.

Kemudian, Persis juga menerapkan umpan panjang dengan target Sidibe dan Rossi. Cara tersebut cukup berhasil membuat pertahanan Borneo kelimpungan.

Namun, gol yang dinanti tak kunjung tiba hingga laga tuntas. Bahkan, Persis tercatat hanya bisa menghasilkan dua tembakan tepat sasaran melalui Ripal Wahyudi dan tembakan bebas langsung Sidibe di sisa waktu tersebut.

Sementara Borneo bisa mempertahankan keunggulannya 2-0. Mereka menemani Persib Bandung yang juga meraih poin penuh di laga pertama.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)