JAKARTA – Guru besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil meminta pemerintah Indonesia mengkaji secara komprehensif rencana evakuasi warga Gaza agar tidak masuk “perangkap” Israel dan Amerika Serikat (AS).
“Dilihat dari sisi agama dan kedekatan, sebenarnya yang wajib membantu mereka itu negara-negara sekitar. Turki, Suriah, Yordania itu kan tetangga mereka. Jadi, ini harus ditimbang secara kepala dingin. Mungkin (rencana evakuasi) itu hanya letupan emosional saja. Jangan sampai evakuasi itu jadi bumerang bukan hanya bagi kita, tapi juga bagi warga Palestina,” ujarnya, Minggu 13 April 2025.
Menurut dia, akan lebih bijaksana bila pemerintah Indonesia merancang upaya-upaya diplomatik untuk menekan AS dan Israel menyudahi perang di Gaza dan sejumlah wilayah lainnya Palestina dibandingkan rencana evakuasi yang berpotensi membuat warga Gaza terusir permanen dari tanah air mereka.
“Harus ada yang bisa menekan Israel kalau mereka seharusnya sudah cukup banyak mengambil wilayah Palestina. Untuk apalagi perang dilakukan? Perjuangan internasional yang sifatnya menciptakan perdamaian lebih dibutuhkan,” tambah Sukron.
SEE ALSO:
Dia menyatakan, evakuasi ke Indonesia, seolah memberikan ruang bagi kebijakan relokasi warga Gaza yang digaungkan AS dan Israel. Apalagi, saat ini muncul rumor Indonesia mulai didekati Israel.
“Tentu ini akan berbahaya buat citra pemerintahan saat ini, tertutama di mata mayoritas rakyat Indonesia yang mendukung Palestina. Sebagai sebuah usulan, bantuan dan solidaritas yang ditawarkan presiden harus memperhatikan kepentingan penerima bantuan,” tutup Sukron.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap kesiapan pemerintah Indonesia menampung warga Palestina yang terdampak perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Untuk tahap pertama, Prabowo berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza.
Presiden menyatakan, Indonesia akan menjalankan evakuasi warga Gaza setelah mendapatkan restu dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu warga Gaza. Prabowo juga akan berbicara dengan para pemimpin Palestina untuk merealisasikan gagasan itu.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)