JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro meminta masyarakat mempercayakan Polres Jakarta Timur (Jaktim) untuk menyelesaikan pengusutan kasus dugaan pengeroyokan terhadap mahasiswa Fakultas Fisipol, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko hingga tewas.
"Mari kita percayakan proses ini kepada penyidik Polri. Saya yakin Polri memberikan pengayoman dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dan kasus ini pasti akan diselesaikan oleh kepolisian dengan baik," ujar Dede kepada wartawan, Selasa, 8 April.
Di sisi lain, Dede menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban. Dia juga mengaku prihatin atas adanya kasus pengeroyokan di lingkungan kampus apalagi hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Saya secara pribadi dan sebagai wakil rakyat turut berduka dan prihatin atas kejadian ini. Kehilangan seperti ini tentu meninggalkan luka yang dalam, terutama bagi keluarga dan rekan-rekan mahasiswa," ungkapnya.
Menurut Dede, sekarang ini bukan lagi era di mana perbedaan pandangan diselesaikan dengan kekerasan fisik. Seharusnya, kata dia, para mahasiswa bisa berargumen dan berpikir kritis.
"Saya sangat menghormati semangat para mahasiswa dalam berpikir kritis dan berargumen. Tapi harus saya tekankan, sudah bukan zamannya lagi menyelesaikan perbedaan dengan otot bahkan sampai ada korban jiwa," kata Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Dede juga mengingatkan bahwa pihak kampus, dalam hal ini UKI memiliki tanggung jawab penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Ia menekankan, bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk membentuk mentalitas generasi muda agar selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
SEE ALSO:
"Pihak universitas punya peran penting dalam membina mahasiswa agar tumbuh dalam budaya akademik yang sehat dan damai. Lingkungan kampus harus mampu mendorong penyelesaian masalah dengan cara intelektual, bukan emosional," tegasnya.
Dede pun menegaskan, pihaknya berkomitmen dalam mendukung perlindungan terhadap generasi muda. "Serta menciptakan ruang publik dan pendidikan yang damai, aman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," pungkasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)