JAKARTA - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni mengingatkan para prajurit TNI untuk menjunjung tinggi kemanusiaan dan menghindari tindakan yang menyakiti masyarakat.
"Profesionalisme tidak hanya diukur dari keterampilan, tetapi juga kepedulian dan kedekatan dengan rakyat. Dengan semangat pengabdian, prajurit hadir sebagai pelindung dan solusi, sehingga dicintai serta dihormati oleh masyarakat," kata Pangdam Zamroni saat memimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD Gel II TA. 2024 di Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, Kamis 27 Maret, disitat Antara.
Pangdam mengingatkan perjalanan panjang para prajurit dari kampung halaman hingga menyelesaikan pendidikan militer, mencerminkan ketangguhan dan semangat juang.
Keberhasilan itu kata dia, bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bagi keluarga dan daerah asal yang mendukung perjuangannya hingga menjadi prajurit siap mengabdi.
"Sebagai prajurit, kalian telah bersumpah setia kepada NKRI, tunduk pada hukum, disiplin, taat pada atasan, menjalankan tugas dengan tanggung jawab, serta menjaga rahasia tentara," katanya.
Dia meminta menjadikan sumpah itu sebagai pedoman hidup, karena prajurit bersumpah bukan kepada manusia, melainkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pangdam menekankan prajurit harus selalu siap menegakkan kedaulatan negara dan melindungi rakyat, termasuk kesiapan berkorban jiwa dan raga demi tugas. Pendidikan dan latihan militer bertujuan membentuk prajurit yang tangguh agar tidak menjadi korban sia-sia di medan tugas.
"Jangan pernah menyakiti hati rakyat. Sadari sumpah, tugas, dan hakekat sebagai prajurit rakyat. Jika kalian menghayatinya sepanjang pengabdian, insya Allah kalian akan menjadi prajurit andalan, profesional, dicintai rakyat, dan kebanggaan TNI Angkatan Darat," pesan Pangdam.
SEE ALSO:
Dalam kesempatan itu, Pangdam melantik 616 Bintara TNI AD. Beberapa prajurit berprestasi mendapatkan penghargaan di antaranya Serda Candra Anugrah Mauboy (Nilai Tertinggi Tri Pola Dasar), Serda Gede Darma Yasa (Aspek Sikap dan Perilaku), Serda Ketut Kusuma Yudha (Aspek Pengetahuan dan Keterampilan), serta Serda Charles Yunisanto Asbanu (Aspek Jasmani Militer).
Dalam pelantikan tersebut, para Bintara Muda menampilkan demonstrasi kolone senapan dengan gerakan presisi tinggi, diikuti aksi spektakuler Sparko yang memadukan ketangkasan dan kekuatan fisik.
Demonstrasi bela diri taktis juga memukau dengan teknik pertempuran jarak dekat yang impresif. Penutupan semakin istimewa dengan penampilan tari kecak, tarian khas Bali yang menggema penuh energi, mencerminkan sinergi antara kekuatan militer dan kearifan budaya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)