JAKARTA - Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney mengatakan pada Hari Senin, dia bersedia menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tetapi akan melakukannya "dengan syarat kami sebagai negara berdaulat".

Carney terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal yang berkuasa pada tanggal 9 Maret, dan secara otomatis menjadi perdana menteri.

"Saya bersedia untuk menelepon, tetapi Anda tahu, kami akan berbicara sesuai dengan ketentuan kami sebagai negara berdaulat, bukan seperti yang dia pura-purakan," kata PM Carney kepada wartawan di Newfoundland pada hari kedua kampanye pemilihan umum, melansir Reuters 25 Maret.

Sebelumnya, panggilan telepon PM Kanada dengan Presiden AS biasanya dilakukan segera setelah menjabat, tetapi kedua pria itu belum berbicara.

Diketahui, Presiden Trump telah mengancam pengenaan tarif pada ekspor Kanada dan sering merenungkan tentang pencaplokan Kanada, komentar yang menurut PM Carney tidak sopan dan tidak membantu.

PM Carney juga mengatakan, dia berasumsi Presiden Trump sedang menunggu untuk melihat hasilnya sebelum memanggil pemenangnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)