JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Ratusan buruh bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia dan kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Aksi tersebut berkaitan dengan peristiwa penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Ratusan buruh akan menggelar aksi pada 30 Januari, perihal buruh migran Indonesia yang tewas ditembak," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari.

Rencananya, aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB. Sedangkan, di kantor Menteri P2MI dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Disampaikan, aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap buruh Indonesia yang menjadi korban ketidakadilan. Sekaligus bentuk desakan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam melindungi hak-hak pekerja migran.

Pada aksi itu, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan. Satu di antaranya pemidanaan pelaku penembakan.

"Tuntutannya adili dan penjarakan polisi yang menembak mati buruh migran Indonesia, ganyang Malaysia-bebaskan buruh migran Indonesia," kata Said Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat 24 Januari, sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat. Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu akan dipulangkan pada Kamis 30 Januari. Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

JAKARTA - Hundreds of workers will hold a demonstration in front of the Malaysian Embassy (Kedubes) and the office of the Indonesian Migrant Workers Protection Ministry (P2MI). The action was related to the shooting of Indonesian citizens (WNI) in Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

"Hundreds of workers will hold an action on January 30, regarding Indonesian migrant workers who were shot dead," said KSPI President who is also the President of the Labor Party, Said Iqbal, in his statement, Wednesday, January 29.

The plan is for demonstrations at the Malaysian Embassy to take place from 10.00 WIB to 13.30 WIB. Meanwhile, the P2MI Minister's office starts at 14.00 WIB to 17.00 WIB.

He said the demonstration was a form of solidarity with Indonesian workers who were victims of injustice. At the same time, encourage the government to act decisively in protecting the rights of migrant workers.

In that action, there are several demands to be submitted. One of them is the punishment for the shooter.

"The demand is to justice and imprison the police who shot dead Indonesian migrant workers, Gagang Malaysia-free Indonesian migrant workers," said Said Iqbal.

Previously, it was reported that the Malaysian Maritime Power Strengthening Agency (APMM) shot a ship in the waters of Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia on Friday, January 24, at around 03.00 in the morning local time. The shooting was carried out after ship passengers were suspected of resisting, causing one Indonesian citizen to die.

The Embassy of the Republic of Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur stated that the victim who died with the initials B would be repatriated to Indonesia after undergoing an autopsy, while the other four victims had received treatment at the hospital.

Meanwhile, the Minister for the Protection of Indonesian Migrant Workers (P2MI) Abdul Kadir Karding said that the body of B from Riau would be repatriated on Thursday, January 30. The Ministry of P2MI has coordinated with the Riau Indonesian Migrant Workers Protection Service Center (BP3MI) and the local government regarding the repatriation of bodies.

The Ministry of P2MI condemned the incident and urged the Malaysian government to immediately conduct an investigation and take firm action against APMM patrol officers if they are proven to have taken actions involving the use of excessive force.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)