JAKARTA - Ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk mendorong transformasi ekonomi, namun sejauh ini Indonesia ada di track yang benar. Hal ini ditandai dengan adanya gerak langkah menuju green economy.
Demikian hal ini disebutkan Kepala Staf Kepresidenan yang juga Wakil Ketua Komite Kerja Kartu Prakerja, Moeldoko di Universitas Sumatera Utara.
Moeldoko menambahkan, untuk dapat keluar dari middle-income trap, kita tidak bisa bertumpu pada upah rendah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, melainkan kita perlu fokus pada peningkatan produktivitas dan keahlian tenaga kerja di Indonesia.
“Disinilah Program Kartu Prakerja mempunyai peranan besar untuk mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja. Penguatan pelatihan untuk reskilling & upskilling, soft skills, prinsip pembelajaran sepanjang hayat, dan keterampilan teknologi menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan Program Kartu Prakerja,” jelas Moeldoko.
Moeldoko juga menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan lima arahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu arahan Presiden adalah pembangunan Sumber Daya Manusia.
“Presiden menginginkan pembangunan SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta didukung dengan kerja sama industri juga talenta global. Ini menjadi salah satu tantangan terbesar Indonesia di bidang Sumber Daya Manusia,” jelas Moeldoko.
Indonesia membutuhkan tambahan talenta digital sekitar 2,1 juta orang hingga tahun 2030 atau 300 ribu orang per tahun. Sedangkan proyeksi tambahan kebutuhan tenaga kerja Green Jobs hingga 2030 sekitar 1,8-4,4 juta.
Program Kartu Prakerja sendiri memberikan program beasiswa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan dan menyediakan beragam pilihan pelatihan yang diberikan melalui moda webinar, tatap muka, adapun di tahun 2024 ini telah diaktifkan kembali moda pembelajaran mandiri.
Berdasarkan data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja tahun 2020-2023, 72% alumni program Kartu Prakerja di kota Medan melampirkan sertifikat pelatihan Kartu Prakerja saat melamar kerja, 11% alumni Program Kartu Prakerja yang menganggur sebelum mengikuti program dan saat ini telah bekerja, serta ada 11% menganggur sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja dan saat ini telah berwirausaha.
Hingga Desember 2023, total insentif yang sudah disalurkan Program Kartu Prakerja kepada penerima di kota Medan sebesar Rp 449 miliar. Sebanyak 86% peserta memilih insentif ditransfer ke e-wallet dan sisanya ke rekening bank. Sementara dari Batch 1-62, karakteristik penerima insentif Program Kartu Prakerja di kota Medan adalah 48% laki-laki dan 52% perempuan, serta 88% menganggur saat mendaftar dan 86% belum pernah ikut pelatihan.
Rangkaian acara Prakerja di kota Medan diantaranya juga adalah acara temu alumni. Acara ini memberikan kesempatan bagi para alumni dari sejumlah kabupaten kota di Sumatera Utara untuk dapat bertemu dengan alumni lainnya, juga tim Prakerja secara langsung. Rangkaian ini pun diisi dengan kunjungan ke lembaga pelatihan serta memperkenalkan Indonesia Skills Week.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)