JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta pemerintah daerah di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk ikut membantu mengurangi tingkat polusi udara Jakarta.
Menurut Heru, penyebab pencemaran udara Jakarta tak hanya terbatas pada kegiatan di wilayah Jakarta semata. Begitu pula dengan polusi di daerah penyangga yang tak terbatas pada wilayahnya. Sebab, Jabodetabek merupakan satu kawasan aglomerasi dengan kegiatan masyarakatnya yang salin berhubungan.
"Memang namanya polusi tidak bisa Jakarta sendiri, tapi harus Jabotabek, tidak bisa sendiri untuk mengatasi itu," kata Heru dalam diskusi publik bertajuk Quick Response Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Senin, 28 Agustus.
Heru pun mengajak pemerintah Bodetabek untuk ikut melakukan penanaman pohon dan memperluas ruang terbuka hijau sebagai sumber oksigen.
Di Jakarta, Heru mengaku dirinya secara rutin menggelar kegiatan penanaman pohon setidaknya satu hari dalam seminggu. Heru ingin hal serupa juga dilakukan pemerintah daerah penyangga.
"Kita harus lakukan penanaman pohon dan seterusnya harus bersama-sama. Kalau saya setiap hampir setiap Minggu menanam pohon melakukan itu. Saya minta rekan-rekan Bekasi, Bogor, Depok, (Tangerang), juga sama sama," ungkap Heru.
Heru juga menyarankan agar pemerintah Bodetabek meniru langkah Pemprov DKI yang mulai mengganti kendaraan umum secara bertahap dari sebelumnya berbahan bakar solar menjadi bertenaga listrik.
Heru mencontohkan, sampai akhir tahun nanti, Pemprov DKI membeli 100 bus Transjakarta bertenaga listrik. Penggantian operasional menjadi bus listrik ini, menurut Heru, bisa membantu mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor.
"Pemda DKI juga perlu didukung terkait dgn kebijakan kendaraan listrik khususnya yang bus. Rekan-rekan Jabotabek, tidak bisa Pemda DKI bisa sendiri lakukan ini," ucap Heru.
Heru menekankan ratusan ribu kendaraan milik warga yang tinggal di daerah penyangga masuk Jakarta setiap harinya.
SEE ALSO:
Karena itu, Heru juga mengimbau seluruh pemilik kendaraan yang berkegiatan di Jabodetabek untuk melakukan uji emisi, seiring dengan penerapan operasi tilang uji eimis di Ibu Kota.
Informasi dari Dishub, pak kadis, bahwa yg masuk Jakarta itu kendaraan kurang lebih 997 ribu botabek, bukan Jakarta ya, botabek ke Jakarta, 900 ribu per hari. Nah itu kita
"Kendaraan Botabek yang masuk jakarta kurang lebih 997 ribu per hari. Itu menjadi perhatian kita. Maka, pemilik kendaraan individu maupun ATPM yang berlalu lintas di Jakarta itu juga harus kita tegakkan uji emisi dan mereka keluar dari bengkel masing-masing pada saat uji rutin, itu harus lulus uji emisi," imbuhnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)