JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah lembaga yang ditakuti peserta pemilu. Dia bahkan mengaku, pernah grogi saat dipanggil lembaga itu ketika Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Cerita ini dia bagikan saat bicara di acara Konsolidasi Bawaslu, Sabtu, 17 Desember. Meski tak tahu apa kesalahannya, dia pernah dipanggil Bawaslu DKI Jakarta.

"Bapak, ibu itu disegani. Ditakuti. Saya pernah dipanggil Bawaslu Jakarta, saya enggak ngerti kesalahan apa, dipanggil," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Bawaslu RI.

"Sebelum saya datang ke Bawaslu itu saya betul-betul grogi saat itu. Artinya, artinya, bapak ibu semua ini ditakuti," sambungnya.

Jokowi bilang, seluruh peserta pemilu dari mulai capres dan cawapres hingga calon kepala daerah semua tegang ketika dipanggil Bawaslu.

"Apalagi kalau diberitahu, 'ini peringatan terakhir, Pak Cagub. Ini peringatan terakhir, Pak Capres', ngeri semuanya. Karena saya pernah merasakan," ujarnya.

Sehingga, Jokowi berharap Bawaslu tidak hanya fokus pada saat pelanggaran terjadi. Kata dia, lembaga ini harus mencegah secara dini kecurangan maupun gesekan di lapangan.

Bawaslu diminta tak hanya pasif menunggu pengaduan. "Gesekan sekecil apapun segera selesaikan, saat itu juga. Jangan tunggu membesar," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu, Jokowi juga minta Bawaslu memetakan kerawanan pemilu. Termasuk, mengawasi media sosial di masa pemilu.

"Karena memang problemnya sering dimulai dari situ. Ngipas-ngipasi dimulai dari situ, nanti lapangannya akan menjadi ramai dan panas karena kipasan dari medsos," ungkapnya.

"Di dalam dunia nyata enggak ada apa-apa, ini dari mana ribut isunya? Media sosial pasti sudah, enggak ada yang lain," pungkas Jokowi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)