JAKARTA - Putri Candrawathi dan saksi Susi, asisten rumah tangga (ART) sudah menjalani uji poligraf (tes kebohongan/kejujuran) pada Selasa, 6 September. Namun, Polri enggan memaparkan hasil tes kejujuran tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut pemeriksaan Putri Chandrawati dengan menggunakan lie detector itu merupakan langkah pro justitia atau adil secara hukum. Sehingga, hasilnya hanya untuk penyidik.
"Untuk hasil lie detector atau polygraph yang sudah dilakukan PC kemarin dan juga saudari SUSI, sama hasil polygraph setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil polygraph atau lie detector itu adalah pro justicial. Itu juga konsumsinya penyidik," ujar Dedi kepada wartawan, Rabu, 7 September.
Dalam uji poligraf atau tes kejujuran/kebohongan, Puslabfor Polri menggunakan alat lie detector dengan tingkat akurasi 93 persen. Karenanya, hasilnya ditegaskan Dedi tak bisa diungkap.
Apalagi sambung dia, penyampaian hasil uji poligraf punya persyaratan tertentu.
"Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 peersen. Dengan tingkat akurasi 93 persen itu pro justitia. kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia," ungkapnya.
Dengan alasan itu, hanya penyidik yang bisa menyampaikan hasil tes kejujuran tersebut. Tentunya, ketika proses persidangan.
"Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya penyidik yang berhak mengungkapkan, termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan. Karena poligraf tersebut bisa masuk dalam satu alat bukti," kata Dedi.
SEE ALSO:
Sebagai informasi, tim khusus Polri bakal melakukan uji poligraf kepada seluruh tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.
Sebagai tersangka sudah menjalaninya, semisal, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, Susi dan Putri Chandrawathi.
Sementara untuk Irjen Ferdy Sambo baru dijadwalkan menjalani tes kejujuran pada Kamis, 8 September.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)