JAKARTA - Sebagian mahasiswa yang melakuan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI selesai menyampaikan aspirasi dan kembali pulang.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurracman menawarkan tumpangan kendaraan untuk mengantar mahasiswa kembali ke kampusnya masing-masing.
"Tadi mereka meminta tolong untuk diamankan dan dilindungi, karena masih ada pasukan (aksi) lagi di sebelah sana, takutnya bentrok. Dan kami akan antarakan ke kampus karena titik kumpul mereka di kampus," kata Dudung di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober.
Sampai saat ini, Dudung mengaku mendapat informasi bahwa kondisi aksi unjuk rasa telah kondusif dan tidak terdapat lagi kericuhan.
"Sekarang sudah tidak ada kericuhan, sudah kondusif," ucap Dudung.
SEE ALSO:
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurracman mengecek kondisi di Bundaran HI.
Usai meninjau fasilitas publik yang rusak imbas dari bentrokan antara peserta aksi dan aparan kepolisian, Anies mengumpulkan mahasiswa yang masih bertahan di lokasi.
Sejumlah mahasiswa dan warga menyampaikan keluhannya atas penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Menanggapi hal itu, Anies menyebut semua masyarakat berhak menyampaikan aspirasi.
"Setiap warga negara bisa menyampaikan pendapatnya hari ini kami menghormati hak warga negara. Karana itu, tadi kita dengar apa yang jadi aspirasi," ucap Anies.
Kata Anies, semua aspirasi yang dikeluhkan kepadanya akan ia sampaikan dalam pertemuan seluruh gubernur se-Indonesia pada esok hari.
"Apa yang tadi jadi aspriasi, besok kita akan teruskan aspirasi itu. Besok akan kita lakukan pertemuan itu," tutur Anies.
Kemudian, Anies meminta semua massa aksi untuk berjalan melakukan aspirasi dengan tertib. Terlebih, saat ini hampir semua belahan dunia sedang diterpa pandemi COVID-19.
"Sekarang ini sedang ada wabah COVID-19. Ini semua berisiko. Saya tidak ingin yang merasa dirinya pejuang, pulang ke rumah ada yang sakit," ungkap Anies.
Anies lalu meminta para peserta aksi untuk kembali pulang ke rumah masing-masing. "Sekarang saatnya kita semua kembali ke ruamh masing-masing. Pantau, ikuti perkembangan, karena itu perjuangan kita semua," pungkas Anies.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)