JAKARTA - Situs resmi milik DPR RI tidak bisa dibuka pagi ini. Jika biasanya situs ini berwarna cokelat dan menampilkan berbagai pilihan serta foto lengkap Gedung DPR RI dengan tulisannya, kini, situs tersebut sama sekali tak bisa diakses.

Apakah diretas?

Menanggapi, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar kemudian angkat bicara terkait situs milik lembaganya. Menurutnya, situs dpr.go.id sedang tak bisa diakses bukan karena diretas melainkan karena banyak orang yang mengaksesnya.

"Teknisinya bilang memang berat dibuka karena banyak sekali yang mengakses," kata Indra saat dihubungi VOI, Kamis, 8 Oktober.

Berdasarkan laporan teknisinya, situs DPR hari ini memang mengalami lonjakan pengunjung. Indra mengatakan, situsnya itu kini dikunjungi lebih dari 2.000 pengguna internet.

"Padahal biasanya kurang dari 100 pengguna internet. Kalau hari ini sampai 2.000," jelasnya.

Selanjutnya, Indra juga turut menegaskan jika tak ada peretasan yang mengganti nama DPR RI di situsnya. Hal ini menjawab adanya video TikTokberdurasi 15 detik yang diunggah ke Twitter, mempertanyakan siapa yang mengubah singkatan Dewan Perwakilan Rakyat di situs DPR menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat.

"Kalau gambar (tulisan Dewan Pengkhianat Rakyat, red) tidak benar. Itu dari teknisinya," tegasnya.

Tangkap layar video TikTok di Twitter yang memperlihatkan singkatan DPR RI diubah

SEE ALSO:


- https://voi.id/bernas/16026/beda-cara-presiden-legislator-dan-rakyat-jual-dpr

- https://voi.id/teknologi/15991/shopee-i-take-down-i-pelapak-yang-jual-gedung-dpr

- https://voi.id/teknologi/16010/imbas-uu-cipta-kerja-dua-situs-pengadilan-diretas-i-hacker-i

Sebelumnya, setelah disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja yang mendapat penolakan karena kontroversial, DPR RI terus mendapat sorotan. 

Sejumlah cara kemudian dilakukan warganet untuk mengungkapkan kekesalan mereka terhadap lembaga yang mewakili rakyat tersebut. Selain dengan mengunggah tulisan disertai berbagai tagar di Twitter, warganet juga 'menjual' Gedung DPR RI di platform e-commerce, Shopee.

Dilihat VOI pada Rabu, 7 Oktober kemarin, ada empat akun yang menjual gedung tersebut. Satu di antaranya bahkan menyebut menjual gedung DPR lengkap dengan impostor seharga Rp5 ribu. 

Adapun yang dimaksud impostor adalah peran antagonis atau jahat dari game Among Us yang sedang banyak digemari warganet. Dalam bahasa Indonesia, impostor berarti penipu.

"Dijual karena tidak berguna," tulis si penjual.

Selain itu ada juga akun lain yang menjual gedung DPR seharga Rp99 ribu dengan deskripsi: dijual bersama isinya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)