JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka stagnan atau sama dengan penutupan kemarin. Rupiah Rabu 9 September dibuka di level Rp14.765 per dolar AS.
Pantauan VOI pada pukul 09:20, rupiah bergerak melemah 0,47 persen atau 70 poin ke level Rp14.834 per dolar AS. Ada beberapa faktor penekan rupiah hari ini.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sell off di bursa saham AS semalam terutama di Nasdaq dan masih memanasnya konflik AS-China berpotensi menjadi sentimen negatif untuk aset berisiko termasuk rupiah hari ini.
"Pelaku pasar mungkin mengikuti arus pagi ini dengan keluar dari aset berisiko setelah penurunan dalam Nasdaq semalam. Sementara kekhawatiran pasar meninggi dengan China yang mulai meng-counter tuduhan AS dan menyebabkan konflik makin memanas," ujar Ariston kepada VOI.
Menurutnya, hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.650-14.850 per dolar AS.
Pagi ini hingga pukul 09:00 WIB, sebagian besar mata uang di kawasan berada di zona merah. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan setelah turun 0,32 persen.
Disusul, ringgit Malaysia yang terkikis 0,13 persen dan peso Filipina yang koreksi 0,10 persen. Berikutnya ada yuan China yang melemah 0,09% terhadap dolar AS. Diikuti, dolar Singapura yang turun tipis 0,007 persen pada pagi ini.
Sedangkan dolar Taiwan kembali tampil perkasa dan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,14 persen. Berikutnya ada yen Jepang yang terkerek 0,09 persen serta baht Thailand yang menanjak 0,006 persen.
Penguatan tipis juga dirasakan dolar Hong Kong, yang terlihat menguat 0,001 persen terhadap dolar AS pada pagi ini.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)