JAKARTA - Pernahkah Anda menemukan memar berwarna ungu saat bangun tidur? Atau ketika Anda baru menyelesaikan aktivitas, Anda tidak sengaja melihat bagian kaki Anda yang dipenuhi tanda memar.
Ternyata ada alasan medis di balik terjadinya memar di tubuh. Kulit memiliki 3 lapisan: epidermis (permukaan kulit), dermis (lapisan tengah), dan hipodermis (lapisan kulit lemak dan kolagen).
Biasanya memar terjadi ketika pembuluh darah di bagian dermis dan hipodermis pecah. Setelah itu, darah akan bocor dan menyebar ke lapisan lainnya.
Namun, memar tidak langsung muncul, sebab ia membutuhkan waktu 1-2 hari untuk bisa muncul dengan sendirinya.
SEE ALSO:
Dilansir dari VICE International, Dawn Dawis M.D, ahli kulit dari Mayo Clinic menyebutkan warna memar bisa timbul berdasarkan lapisan kulit yang mereka kenai. Semakin dalam kulit yang terkena, semakin gelap warna memar tersebut.
Wanita Mudah Terkena Memar
Ada banyak yang menganggap wanita lebih muda mengalami memar dibandingkan pria. Hal ini diakui oleh Jeffrey Benabio selaku dermatologi memiliki jawabannya.
Wanita lebih mudah mengalami memar karena kulit wanita mengandung lebih banyak lemak dan sedikit kolagen. Berbeda dengan pria yang lebih memiliki banyak kolagen di mana aliran darah lebih terlindungi.
“Struktur serupa antara lapisan kulit pria dan wanita dapat dilihat dalam hal seperti selulit,” katanya.
Jika kulit Anda memiliki banyak kolagen, Anda juga memiliki sedikit kemungkinan untuk memar lebih banyak. Tetapi, ini semua kembali kepada BMI (Body Mass Index) seseorang sehingga hasilnya bisa berbeda antara satu sama lain.
Memar juga tidak selalu terjadi di bagian kaki saja. “Pria dan wanita memiliki jumlah BMI yang berbeda. Ketika mereka menyimpan lemak, itu karena hormon estrogen dan testoteron. Maka pria dan wanita bisa mengalami memar di tempat berbeda.”
Itu juga mengapa lemak yang ada di dalam tubuh pria kebanyakan di bawah pinggang sedangkan wanita menyimpan lemak di bagian paha dan kaki.
Alasan lain mengapa wanita mudah mengalami memar adalah hormon estrogen dapat melemahkan pembuluh darah.
Pembuluh darah yang membesar mengalami potensi bocor sebelum pembekuan. “Itu juga mengapa pembuluh darah wanita berubah setelah menopause,” kata Davis.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)