JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan para investor muda atau masyarakat yang berinvestasi di pasar saham harus memperhatikan fundamental perusahaan dan memahami produknya beserta risikonya.

“Rasanya itu bentuk perhatian beliau (Presiden Prabowo Subianto) dan kasih sayang beliau pada investor-investor, terutama yang retail, makanya supaya tidak berjudi, ayo investor muda itu harus belajar harus ngerti apa yang dibeli, underlying-nya apa,” kata usai acara Gerakan Bersama Pelindungan Konsumen (Geber PK), Rabu 11 Desember.

Menurut Kiki dengan memahami manfaat dan risiko dalam berinvestasi di pasar saham, investor dapat mengelola keuangan lebih bijak beserta dapat mengambil keputusan secara rasional,

“Jadi benar-benar dia beli, karena memang dia tahu apa yang dibeli untuk investasi dan untuk investasi jangka panjang,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa pihaknya sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut bahwa investor kecil yang bermain saham seperti diibaratkan dengan berjudi.

“Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan Bapak Presiden," ujarnya dalam keterangannya, Rabu, 4 Desember.

Menurut Jeffrey para investor harus memperhatikan fundamental perusahaan dalam mengambil keputusan secara rasional.

"Hal yang sama juga selalu kami sampaikan bahwa investor harus selalu mengambil keputusan secara rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaan,” kata Jeffrey

Jeffrey menilai bahwa berinvestasi saham tidak bisa hanya dengan mengandalkan rekomendasi influencer atau rumus tertentu tanpa memahami fundamental perusahaan yang akan dibeli dan hal tersebut bukanlah langkah yang bijak dalam berinvestasi.

“Keputusan yang hanya berdasarkan rekomendasi influencer atau rumus tertentu tanpa memahami fundamental saham yang akan dibeli bukanlah keputusan yang bijak,” tegasnya.

Sebelumnya dalam video yang beredar di media sosial, Prabowo bercerita soal tantangan awal saat menampilkan sejumlah program unggulan seperti makan bergizi gratis dan sempat diancam sejumlah pihak bahwa sahamnya akan turun karena itu.

Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak bermain saham dan begitu pula dengan masyarakat di pedesaan yang juga jarang memiliki saham.

"Saya enggak punya saham saya bilang, dan rakyat di desa-desa juga tidak memiliki saham, bener, kalau saham jatuh iya, pemain-pemain bursa itu, siapa yang main bursa disini menteri-menteri ayo ngaku," ujarnya saat membuka Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah.

Prabowo menjelaskan jika harga saham turun, dampaknya lebih dirasakan oleh pelaku pasar modal dan beberapa temannya termasuk seorang ahli matematik yang bermain saham memiliki hitungan atau algoritma tersendiri dalam mengambil keputusannya.

"Tahu nggak ada teman-teman saya ahli matematika. Nah dia mau pakai algoritma tapi saya lihat hidupnya stress. Tiap detik lihat TV, lihat apa itu, harga saham turun 0,0 sekian, wah panik, hitung lagi haduh, hidup stres, aku enggak mau lah," tutur Prabowo.

"Saya kasih tahu ya kalau main-main sama itu, kalau orang kecil ya pasti kalah, itu untuk orang kecil itu biasanya sama dengan judi itu yang menang ya bandar yang besar yang kuat ya kan," tambahnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)