JAKARTA - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyampaikan keputusan pemerintah untuk memperpanjang program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atau harga gas murah di bawah 6 dolar AS per MMBTU bagi tujuh kelompok industri, bisa meningkatkan ketahanan atau utilitas industri keramik."Kebijakan perpanjangan HGBT sudah pasti akan memberikan banyak multiplier effect seperti peningkatan tingkat utilisasi kapasitas produksi," kata Ketua Umum Asaki Edy Suyanto di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin 8 Juli.Menurut dia, kemampuan daya saing industri keramik sangat bergantung pada kebijakan HGBT, serta kelancaran distribusi gas dari program ini.Ia menyampaikan komponen biaya produksi keramik dalam penggunaan energi gas rata-rata mencapai 30 persen. Sehingga keputusan untuk melanjutkan subsidi gas murah industri sangat tepat guna meningkatkan kontribusi sektor keramik, serta meningkatkan nilai tambah perekonomian (economic value added/EVA), serta efek berkelanjutan (multiplier effect) terhadap pemajuan industri nasional."Asaki sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang telah memperpanjang kebijakan HGBT untuk industri keramik, ini tentunya sebuah katalis positif dan sebuah penantian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh industri keramik," kata dia.Menurutnya, selain meningkatkan utilitas produksi, keberlanjutan program ini juga bisa menarik investasi baru yang akan menciptakan lapangan kerja, peningkatan kontribusi pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penghasilan (PPH) badan, serta peningkatan kinerja ekspor."Semoga Kebijakan Perpanjangan HGBT 6 dolar AS per MMBTU dipatuhi oleh perusahaan gas negara dan tidak diberlakukan lagi AGIT (Alokasi Gas Industri Tertentu)," katanya

Previously, the government decided a certain natural gas price policy (HGBT) or low gas prices below 6 US dollars per MMBTU for seven industrial groups to be continued. This was conveyed by the Coordinating Minister for Economic Affairs Airlangga Hartarto after an internal meeting with President Joko Widodo (Jokowi) to discuss the sustainability of the HGBT policy at the Jakarta Presidential Palace, Monday "HGBT's decision was continued in the existing sector, which is now seven sectors," said Airlangga.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)