JAKARTA - Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) merayakan HUT ke-60 dengan mengusung tema Kebangkitan dan Kebersamaan PWRI Menuju Kesejahteraan Anggota dan Masyarakat. Dalam acara yang berlangsung di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta ini, PWRI sekaligus merilis Koperasi Digital yang bernama PWRI Digikop.
PWRI Digikop merupakan aplikasi berbasis cloud yang ditujukan untuk mendukung koperasi PWRI berbasiskan digital di seluruh Indonesia ke arah yang lebih maju dan siap menghadapi era revolusi digital 4.0. Aplikasi ini dikembangkan berkolaborasi dengan perusahaan penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme).
Ketua Koperasi PWRI Muhammad Djamil mengatakan, aplikasi Koperasi PWRI ini dikembangkan sebagai aplikasi terpusat multi fungsi untuk semua transaksi seperti PPOB, penjualan UMKM (Pensiunan) dan untuk penyaluran pinjaman kredit untuk para pensiunan membuka usaha jadi sebagai wadah para pensiunan, media komunikasi, berjualan, pinjaman, PPOB, dan akan berkembang lebih lanjut.
Keunggulan aplikasi PWRI Digikop antara lain koperasi akan menjangkau setiap lini masyarakat, kartu keanggotaan PWRI yang terintegrasi dengan uang elektronik, sistem pembayaran berbasis QRIS serta pelayanan benefit Koperasi yang bisa dilakukan secara offline dan online. Semua layanan aplikasi ini nantinya dapat di akses dimana saja dan kapan saja serta akan bisa diunduh dari Google Play store dan iOS.
Selain itu, dalam aplikasi ini nantinya terdapat berbagai fitur-fitur lainnya seperti halnya menyediakan jasa keagenan PPOB dengan banyak produk, training dan pendampingan anggota, layanan komunitas, pemodalan via koperasi, layanan umroh dan haji, keagenan umroh dan haji, pembelian tiket perjalanan secara online dan layanan penjualan via online dan offline.
“Saya juga mengajak para anggota dan pengurus untuk mulai melakukan transformasi digital dan termasuk dengan adanya Koperasi Digital. Kita harus berubah. Kalau tidak, kita akan diterpa oleh angin perubahan. Tua bukan alasan untuk tidak belajar teknologi. Itu yang penting,” tutur Ketua Umum PWRI Prapto Hadi dalam keterangannya, Rabu 31 Agustus
SEE ALSO:
CEO Netzme, Vicky G. Saputra mengucapkan terima kasih untuk kepercayaannya yang diberikan kepada Netzme untuk dapat berkolaborasi dengan PWRI dalam pengembangan dan pengelolaan platform Aplikasi Koperasi PWRI. Vicky berharap bisa jadi mitra yang bisa diandalkan untuk mengembangkan program digitalisasi khususnya untuk para anggota dan pengurus PWRI di seluruh Indonesia melalui aplikasi koperasi digital ini.
“Kami akan terus konsisten mendukung proses transformasi digital, termasuk dalam kolaborasi kali ini untuk pemberdayaan Pensiunan dari PWRI dalam platform Koperasi Digital, dimana diharapkan bisa membantu pemberdayaan para Pensiunan secara lebih baik dan mandiri serta berkelanjutan,” tambah Vicky.
Dalam rangka merayakan ulang tahun, PWRI telah menggelar rangkaian acara meliputi kegiatan kesenian dan olahraga, bazzar, bakti sosial, seminar, serta pemberian piagam dan tanda penghargaan di berbagai provinsi selama bulan Juli dan Agustus 2022.
Sebagai informasi, PWRI didirikan pada 24 Juli 1961 di Yogyakarta, keanggotaannya mencapai 5 juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi Pensiunan Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara Pusat dan Daerah, Pensiunan Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pensiunan Pejabat Negara, Mantan Kepala dan Perangkat Desa.
Prapto mengatakan, 60 tahun untuk suatu organisasi itu sesuatu yang istimewa, eksistensi PWRI diharapkan untuk terus menghadirkan manfaat bagi para anggotanya dan kami berharap nantinya semangat kebersamaan antar para anggota PWRI ini bisa diteruskan ke generasi muda yang akan datang. Salah satunya dengan menggali nilai-nilai PWRI yang bisa diteruskan dan valid dengan jaman milenial ini.
“Kita juga harus perhatikan, amati bagaimana sampai 60 tahun PWRI ini masih bisa mempertahankan eksistensinya. Supaya ke depannya makin ditingkatkan oleh generasi muda ini,” kata Prapto.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)