1.200 Peserta Siap Bersaing di Festival Anak Soleh Sulsel
MAKASSAR - Sebanyak 1.200 peserta dari 24 kabupaten dan kota siap bersaing pada Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XII Sulawesi Selatan, yang akan digelar di Kabupaten Bantaeng pada tanggal 5-8 Juli 2024.
Ketua Umum DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel Hasid Hasan Palogoi dalam keterangannya di Makassar Sabtu mengatakan, mereka akan bersaing pada lomba kategori antara lain, Tartil Al Quran, Tilawah Al Quran, Adzan dan Iqomah, Tahfidz, Nasyid Islami, Ikrar Puitisasi Terjemahan Al Quran, Cerdas Cermat Al Quran, Kisah Islami, Menggambar, Kaligrafi, dan Ceramah Agama.
"Kami sengaja datang meminta arahan dari bapak penjabat gubernur, kedua memohon kesempatan perkenan waktu untuk hadir membuka festival ini," kata Hasid.
SEE ALSO:
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan ajang pencarian bakat dan prestasi santri yang dibina melalui Taman Kanak-kanak Al Quran (TKA), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), dan Ta'limul Quran Lil Aulad (TQA).
Berbagai jenis lomba akan diadakan, mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.
Kegiatan bertema "Santri Hebat: Hebat Prestasi, Hebat Mengaji dan Berakhlakul Karimah" ini diharapkan mampu mewujudkan pembentukan karakter pribadi muslim yang kokoh berakhlaqul karimah sebagai generasi harapan agama, bangsa, dan negara.
Sementara Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh, menyatakan dukungannya terhadap acara ini, dan ingin menjadikannya sebagai ajang untuk menunjukkan kreativitas anak.
Dia juga menekankan agar anak-anak yang mengikuti lomba merasa senang dan termotivasi, serta tidak ada yang merasa kecewa.
"Jangan membuat anak menjadi stres dan tegang. Tetapi bisa membuat menjadi bahagia, bagaimana silaturahimnya. Kemudian mendidik anak berakhlakul Karimah, berbudi pekerti luhur," katanya.
Prof Zudan juga menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi para peserta.
Dia berharap mereka dapat dibina dan dipantau sehingga dapat berprestasi di usia dewasa.
"Ini adalah pembinaan atau pencarian bakat. Mereka dibina dan dipantau agar dapat menjadi kader Sulawesi Selatan di bidangnya masing-masing. Sejak kecil mereka dilatih dan orang tuanya memberikan dukungan," kata Prof Zudan.
"Sehingga motivasi anak-anak bukan hanya untuk lomba, tetapi mereka ingin berhasil," katanya.