Bongkar Data Kinerja Investasi Era Jokowi, Bahlil Lahadalia Senggol Nama Tom Lembong Lagi
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membongkar data kinerja investasi era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahlil pun kembali menyenggol nama Thomas Trikasih Lembong atau kerap disapa Tom Lembong.
Awalnya, Bahlil bilang, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2015 dipatok target investasi Rp519 triliun dengan realisasi Rp545 triliun.
Kemudian pada 2016, ditarget meraup investasi Rp594 triliun dengan realisasi Rp612 triliun.
Bahlil mengatakan, capaian tersebut merupakan kinerja investasi saat Kepala BKPM berada di bawah kepemimpinan Franky Sibarani.
Namun, Bahlil mengaku melihat ada perubahan realisasi investasi ketika Tom Lembong ditunjuk menggantikan posisi Franky di tahun 2016 silam.
“Tahun ini (2016) ada alih kepemimpinan di BKPM, dari pak Franky kepada pejabat selanjutnya, temannya Pak Lutfi (Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi),” tutur Bahlil di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu, 31 Januari.
Bahlil bilang di masa kepemimpinan Tom Lembong, pada 2017 ditarget investasi Rp678 triliun dengan realisasi Rp692 triliun. Pada 2018 terlihat sedikit turun, dimana investasi dipatok Rp765 triliun dengan realisasi hanya Rp721,3 triliun.
“Jadi ada sempat target investasi yang tidak tercapai di tahun 2018. Kemudian 2019, kami masuk di bulan Oktober, RPJMN-nya Rp792 triliun targetnya, kemudian realisasi Rp809,60 triliun,” ucapnya.
Bahlil bilang, Indonesia pun memasuki masa pandemi COVID-19 di 2020.
Meski kondisi ekonomi terganggu, Bahlil menyebut kinerja investasi tetap mampu terjaga positif, di mana investasi yang ditargetkan sebesar Rp817,20 triliun terealisasi mencapai Rp826,30 triliun.
“Di era pandemi sekalipun di era pandemi tidak ada target RPJMN yang tidak terpenuhi,”katanya.
Di 2021, sambung Bahlil, target investasi ditetapkan sebesar Rp858,50 triliun dengan realisasi mencapai Rp901 triliun.
SEE ALSO:
Sementara di 2022, mulanya investasi ditargetkan sebesar Rp968 triliun, namun ditingkatkan menjadi Rp1.200 triliun.
Kata Bahlil, peningkatan target investasi tersebut untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Target tersebut bisa dicapai dengan realisasi investasi mencapai Rp1.207 triliun.
“(Tahun) 2023 kami alhamdulillah diberikan lagi Rp1.400 triliun target oleh Pak Jokowi, sekalipun RPJM-nya hanya Rp1.099 triliun, tapi kami alhamdulillah mencapai Rp1.418 triliun,” katanya.
Lagi-lagi, Bahlil pun menyindir Tom Lembong melalui kiasan dengan membandingkan latar belakang pendidikan.
“Jadi inilah perbedaan antara Kementerian Investasi yang dipimpin oleh alumni perguruan tinggi lokal sama alumni perguruan tinggi luar negeri, terutama Harvard,” ujarnya.