Surabaya City Government Prepares A Bozem Prevent Floods Ahead Of Rainy Season

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan langkah antisipasi banjir menjelang musim hujan. 

Pemkot Surabaya melakukan pengerjaan bozem Tubanan, pemasangan box culvert, pembangunan jembatan di Jalan Gadel Sari Timur dan Jalan Gadel Sari Praja, hingga pavingisasi di kawasan Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes Kota Surabaya.

Camat Tandes Kota Surabaya, Ahmad Yardo Wifaqo, mengatakan Pemkot Surabaya telah memberikan solusi dan menyelesaikan persoalan banjir bagi masyarakat di kawasan Jalan Gadel, Kelurahan Karangpoh. Sebab, terjadinya banjir karena adanya kiriman air, serta saluran yang kurang berfungsi dengan baik.

"Pada waktu itu permasalahan banjir menjadi tugas serius yang akan diselesaikan oleh Pemkot Surabaya. Alhamdulillah di Kelurahan Karangpoh sudah ada pengerjaan untuk penanganan banjir, mengingat di kawasan Jalan Gadel memang daerah turunan yang sering mendapat kiriman air dari atas," kata Yardo, Kamis, 8 September.

Karena itu, pemkot langsung melakukan berbagai langkah serius penanganan banjir, mulai dari pembuatan saluran dan pavingisasi di beberapa titik khusus, yang rata-rata dilakukan di kawasan Jalan Gadel di Kelurahan Karangpoh Kota Surabaya.

Dengan kendala yang dialami adalah saluran yang mepet dengan rumah warga, baik di kluster permukiman dan perkampungan

"Berikutnya, dilakukan pembangunan jembatan karena selama ini memang terjadinya banjir adalah tingginya intensitas air hujan. Maka ada pembangunan jembatan untuk dinaikan, utilitas juga dinaikan termasuk pavingisasi dibenahi. Saluran-saluran yang ada di rumah-rumah juga dibenahi," ujarnya.

Pavingisasi tersebut juga dilakukan di luar kawasan Jalan Gadel, yakni di Jalan Darmo Sari Indah, serta juga dilaksanakan pembuatan saluran. Sebab, selama ini air tidak bisa masuk ke saluran karena tidak ada salurannya.

"Tahun ini mulai dikerjakan dan kemarin sudah ada informasi, kemarin juga bertemu dengan pihak kelurahan, Insya Allah di bulan ini bisa segera dieksekusi," katanya.

Dari berbagai upaya penanganan banjir tersebut, kata dia, warga di kawasan Kelurahan Karangpoh sudah tidak terkena banjir. Dimana, jika intensitas hujan tinggi akan terjadi banjir mencapai 1,5 meter. Kini, hanya muncul genangan setinggi 10 - 15 cm dengan kurun waktu 10 menit, air tersebut sudah surut.

"Alhamdulilah hal ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sekarang (air) sudah mulai cepat terurai dan cepat surut. Karena sebelumnya, antrian air ini terjadi dari sunga Gadel untuk turun ke sungai Balongsari," ujarnya.

Menurut Yardo, langkah penanganan banjir tersebut tidak bisa dilakukan secara parsial. Melainkan harus komprehensif dan terkoneksi, agar kecamatan/kelurahan, LPMK, RT/RW bisa melakukan perencanaan bersama-sama untuk menentukan wilayah mana saja yang akan dibenahi.

"Sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, kita tidak bisa membangun secara parsial, harus bisa konekting dan kolaborasi. Semangat kolaborasi dan sinergi ini yang kita kuatkan. Alhamdulilah di tahun ini pembangunan sudah mulai banyak, khususnya di wilayah kelurahan Karangpoh," katanya.