Politik Jelang Pilpres Mulai Ganggu Progres Vaksin di AS
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak menyetujui standar ketat yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk otorisasi atau persetujuan darurat vaksin COVID-19. Bagi Trump, proposal itu politis.
The Washington Post, pada Selasa, 22 September menyatakan akan menerbitkan panduan untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik. Para ahli di balik keputusan itu khawatir pemerintahan Trump akan mencampuri proses persetujuan untuk vaksin. Proposal itu pun dibuat untuk menghindari campur tangan Trump.
Trump mempertanyakan mengapa vaksin ditunda. Trump juga mengatakan proposal itu didorong oleh kepentingan politik. "Kami sedang melihat itu dan itu harus disetujui oleh Gedung Putih. Kami mungkin tidak menyetujuinya," kata Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Kamis, 24 September.
"Kedengarannya seperti langkah politik. Karena ketika Anda memiliki Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna, perusahaan-perusahaan hebat ini, yang membuat vaksin, dan mereka telah melakukan pengujian dan yang lainnya, saya katakan mengapa mereka harus menambahkan proses yang panjang."
Kritik Trump, di satu sisi juga dipandang politis. Trump, sebagaimana diketahui telah berulang kali mengatakan vaksin COVID-19 siap didistribusikan menjelang pemilihan presiden pada 3 November. Trump menambahkan dia memiliki "kepercayaan yang luar biasa" pada perusahaan-perusahaan itu.
Nasib vaksin
Beberapa pengembang vaksin diharapkan memiliki hasil uji coba yang pasti sebelum pemilihan presiden. Pfizer Inc telah menjadi pengecualian, meski jadwalnya bisa meleset karena panduan baru.
Moderna Inc mengatakan tidak mungkin memiliki data pada bulan Oktober. Ujicoba AstraZeneca Plc di Amerika Serikat dihentikan sementara. Penyelidik mencoba menentukan apakah masalah neurologis serius yang diderita oleh salah satu peserta dalam ujicoba perusahaan di Inggris disebabkan oleh vaksin tersebut.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan AS Stephen Hahn tidak secara langsung menyampaikan laporan Washington Post ketika bersaksi di depan Senat pada Rabu pagi, 23 September. Namun dia mengatakan regulator kemungkinan akan memberi informasi tambahan tentang proses otorisasi darurat.
SEE ALSO:
Pada sidang yang sama, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Robert Redfield mengatakan perkiraannya bahwa ada sekitar 700 juta dosis vaksin yang tersedia pada akhir Maret atau April. Jumlah itu, katanya cukup untuk 350 juta orang.
"Saya pikir itu akan ada di April, Mei, Juni, mungkin Juli, untuk membuat seluruh masyarakat Amerika benar-benar divaksinasi," kata Redfield kepada Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja dan Pensiun AS.