Penyebab Kebakaran Belum Terungkap, Kejagung Minta Anggaran Renovasi Ditambah Rp400 Miliar
JAKARTA - Penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) belum terungkap. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Bahkan ratusan saksi sudah diperiksa untuk mencari tahu penyebab kekabakaran.
Sementara Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp400 miliar. Penambahan ini diajukan untuk merenovasi gedung mereka yang habis terbakar beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, pembangunan gedung utama perlu segera dilakukan agar kinerja mereka tak terhambat.
"Kejaksaan Agung memohon kiranya, Komisi III DPR dapat mendukung dan menyetujui tambahan anggaran di tahun 2021 sebesar Rp400 miliar untuk pembangunan kembali gedung utama," ujar Setia dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 September.
Dia menjelaskan, penambahan anggaran ini tidak masuk dalam pagu anggaran 2021. Adapun jumlah pagu anggaran Kejagung tahun 2021 sebesar Rp9 triliun, dengan tambahan anggaran sebanyak Rp2 triliun.
Sementara terkait kinerja, di hadapan Komisi III DPR RI, Setia meyakinkan kerja lembaganya tak terganggu walau pembangunan gedung pasca kebakaran tetap harus segera dilakukan.
"Mengingat kejaksaan beberapa waktu lalu mengalami musibah kebakaran yang melanda gedung utama, dan kita masih berada di tengah pandemi COVID-19. Namun kami pastikan seluruh aktivitas kerja di beberapa bidang kejaksaan yang terdampak kebakaran tetap dapat berjalan," ungkapnya.
SEE ALSO:
Apalagi, saat ini kegiatan sejumlah unit kerja di Kejaksaan Agung telah dipindahkan ke Gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan di kawasan Ragunan dan Ceger sejak 24 Agustus lalu.
Dia juga menjelaskan, saat ini Jaksa Agung ST Burhanuddin turut berkantor di sana. "Sementara ini menempati Gedung Badiklat Kejaksaan di Ragunan dan Ceger," ujarnya.
Sebelumnya, Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanudin Dalam 1, Jakarta terbakar pada Sabtu, 22 Agustus dan terjadi sejak pukul 19.10 WIB.
Adapun bagian yang terbakar adalah bagian Gedung Utama yang terdiri dari ruang kepegawaian, pembinaan, dan intelijen.
Saat itu, setelah terbakar selama hampir 12 jam, api akhirnya padam sekitar pukul 06.28 WIB. Total ada 65 mobil pemadam termasuk dua unit Bronto Skylift yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan penyebab kebakaran masih diselidiki polisi.