JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkuat kerja sama dengan World Economic Forum (WEF) untuk turut membantu menyukseskan program yang dijalankan Pemerintah seperti transisi energi berkelanjutan dan makan bergizi gratis (MBG).
"Kerja samanya tentu mulai dengan kolaborasi dari pertukaran ilmu karena mereka merupakan sebuah think tank yang besar dan mempunyai jaringan dunia sudah hampir 50 tahun. Yang kedua adalah isu-isu spesifik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya (Anin) Bakrie dalam acara World Economic Forum CEO Dinner di Jakarta, dikutip Antara, Sabtu, 24 Mei.
Untuk teknis kerja sama MBG dengan WEF, kata dia, akan dibahas secara perinci melalui tim teknis yang dibentuk.
Anin menyatakan bahwa pertemuan dengan WEF tersebut merupakan salah satu bukti upaya Kadin untuk memperluas jaringan dengan investor global sehingga bisa membawa kemajuan ke industri domestik.
"Ini suatu contoh bahwa apa yang kami lakukan untuk menjalin hubungan baik ke dunia bisa membawa manfaat untuk industri lokal. Pada dasarnya Kadin ingin selalu bersama Pemerintah," katanya lagi.
Sebelumnya, Kadin Indonesia melakukan pertemuan dengan anggota parlemen Inggris dalam perhelatan All-Party Parliamentary Group untuk mendorong penguatan perdagangan, penciptaan lapangan kerja, serta investasi di Tanah Air.
Dalam pertemuan di London pada tanggal 20 Mei 2025 tersebut, Kadin dan parlemen Inggris membahas peluang kerja sama bilateral antara kedua negara.
BACA JUGA:
Kadin bertemu dengan All-Party Parliamentary Group (on Indonesia) atau bisa dibilang APPG ini adalah sekelompok orang dari parlemen yang berfokus pada Indonesia.
"Mereka tadi bertanya soal dinamika tarif dengan Amerika Serikat, posisi Indonesia seperti apa, dan apa yang bisa dikerjasamakan dengan UK (United Kingdom)," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, 20 Mei.
Dikatakan pula oleh Anin bahwa diplomasi antarpemerintah (government to government/G2G) yang kuat perlu diiringi dengan kolaborasi bisnis dan investasi.