JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo siap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Perry menyampaikan, program Makan Bergizi Gratis dapat meningkatkan gizi masyarakat sehingga menciptakan ekosistem ekonomi inklusif dalam mendukung perekonomian dan sistem keuangan.
"Kami juga sedang siapkan adalah dukungan BI untuk bagaimana program makan bergizi. Kami mendukung program ini sangat bagus karena membentuk ekosistem khususnya keuangan ekonomi inklusif," dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Rabu, 22 Januari.
Perry menambahkan, BI dengan kantor pusat dan 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia sedang mendesain berbagai kebijakan yang bisa mendukung kesuksesan program tersebut.
"Kami sedang membicarakan bagaimana BI tidak hanya kantor pusat, malah 46 kantor-kantor BI di seluruh Indonesia bisa mendukung program suksesnya program ini," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memberi sinyal anggaran program Makan Bergizi Gratis bisa ditambah menjadi Rp140 triliun.
Dengan penambahan ini, maka akan semakin banyak yang dapat menerima manfaat.
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan ini menjelaskan penambahan anggaran ini bisa terjadi jika pendapatan negara juga bertambah dan penghematan anggaran dapat terlaksana dengan efisien.
“Kalau pendapatan negara bertambah, kalau penghematan anggaran sana-sini bisa didapat. Jadi jangan dipastikan dulu. Kalau Pak Presiden berhasil menambah lagi Rp140 triliun di bulan Agustus, maka nanti yang akan mendapat manfaat itu 80 juta lebih,” katanya dalam diskusi virtual di Jakarta, dikutip Kamis, 16 Januari.
BACA JUGA:
Saat ini, sambung Zulhas, anggaran program Makan Bergizi Gratis masih berada di angka Rp71 triliun dengan penerima manfaat mencapai lebih dari 17 juta.
“Makan bergizi memang anggarannya baru Rp71 triliun.Sampai April itu, kalau nggak salah, yang dapat manfaat kira-kira 2 jutaan. Nah sampai Desember dari Rp71 triliun itu, akan mendapat manfaat kira-kira 17 juta lebih sampai Desember. Jadi bukan sampai Juni. Nanti Juni, Juli, Bapak Presiden akan mengevaluasi,” tuturnya.