JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2025-2026.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen.
Adapun berdasarkan Badan Pusat Statistik mencatat inflasi IHK Desember 2024 sebesar 0,44 persen (mtm) sehingga secara tahunan inflasi IHK 2024 menjadi 1,57 persen (yoy).
Menurut Denny, perkembangan inflasi 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2023 yang sebesar 2,61 persen (yoy).
"Inflasi yang terjaga dalam kisaran sasaran merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," ujarnya dalam keterangannya, Jumat, 3 Januari.
Ke depan, Denny menyampaikan Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2025-2026.
Denny menyampaikan Inflasi IHK secara bulanan pada Desember 2024 meningkat dibandingkan dengan inflasi November 2024 sebesar 0,30 persen (mtm).
"Kenaikan inflasi terutama disumbang oleh kelompok volatile food sedangkan inflasi inti tercatat stabil dan inflasi administered price menurun," jelasnya.
Denny menjelaskan Inflasi kelompok inti tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), stabil dari inflasi bulan sebelumnya, dengan inflasi tercatat pada komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.
Adapun, Inflasi kelompok volatile food meningkat menjadi sebesar 2,04 persen (mtm), dari sebelumnya sebesar 1,07 persen (mtm) pada November 2024, terutama disumbang oleh komoditas telur ayam ras, aneka cabai, dan aneka bawang seiring dengan peningkatan permintaan pada Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, inflasi administered prices tercatat sebesar 0,03 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen (mtm).
BACA JUGA:
Secara tahunan, Denny menyampaikan inflasi IHK 2024 berada dalam kisaran sasaran didukung terjaganya berbagai komponen inflasi.
Denny menjelaskan Inflasi inti terjaga rendah sebesar 2,26 persen (yoy), sejalan dengan ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.
"Inflasi volatile food terjaga rendah sebesar 0,12 persen (yoy) didukung oleh perbaikan produksi pangan dan eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," jelasnya.
Sementara itu, Denny menyampaikan inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,56 persen (yoy), sejalan dengan terbatasnya kebijakan penyesuaian harga yang diatur oleh Pemerintah.