Bagikan:

JAKARTA - Pengamat ekonomi bisnis Acuviarta Kartabi menilai, memasuki usia ke-67 Pertamina sudah memiliki landasan yang kokoh dan berkinerja baik. Untuk itu dia optimistis, BUMN energi tersebut tidak hanya mampu mewujudkan swasembada energi, namun juga memberi kontribusi yang semakin besar terhadap perekonomian nasional. Termasuk dukungan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto.

"Dari laporan keuangan, kinerja perusahaan selalu meningkat cukup signifikan. Untuk itu, saya optimis dan berharap Pertamina sanggup mewujudkan swasembada energi. Karena itu, Pertamina juga harus terus meningkatkan kinerja, mulai dari hulu migas sampai hilir, distribusi," kata Acuviarta kepada media hari ini, Rabu 25 Desember.

Tetapi memang inilah tantangannya. Untuk itu Acuviarta juga berharap, pada usia ke-67, Pertamina terus meningkatkan peran dalam transisi energi, seperti pengembangan biofuel.

"Karena semakin terbatasnya energi fosil, Pertamina harus terus melakukan inovasi di bidang energi, termasuk EBTK seperti biofuel. Selain mendukung pencapaian target Net Zero Emission, juga dalam rangka pembangunan berkelanjutan dan energi hijau," jelasnya.

Pertamina, lanjut Acuviarta, juga haru semakin memperkuat sisi distribusi dan efisiensi dalam proses pengadaan migas.

"Karena value-nya ada di situ," kata dia.

Terkait ekspansi ke luar negeri, Acuviarta menyebut sebagai upaya bisnis yang positif. Acuviarta sependapat, upaya tersebut dapat menopang terwujudnya swasembada energi.

"Kalau melihat rencana bisnis perusahaan Pertamina, kan akan ada rencana pengelolaan lapangan migas di luar negeri. Itu perlu dilakukan untuk mendukung produk domestik, dalam rangka Pertamina go global dan dalam mewujudkan swasembada energi," jelasnya.

Karena itulah Acuviarta juga yakin, Pertamina tidak hanya mampu mewujudkan kemandirian energi. Selain itu, Pertamina juga disebut bisa meningkatkan kontribusi perekonomian nasional.

"Saya berkeyakinan kontribusinya akan lebih meningkat karena pondasi seperti restrukturisasi bisnis sudah dilakukan. Termasuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti diharapkan Pak Prabowo, karena salah satunya adalah dari sektor energi. Energi ini juga tidak berdiri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan transportasi, industri dan sebagainya. Jadi memang punya dampak multidimensi," pungkas Acuviarta.