JAKARTA - Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menyampaikan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen memerlukan prioritas dalam melakukan efisiensi investasi dan penguatan industrialisasi.
Selain itu, Raden menegaskan hal tersebut perlu didorong melalui kawasan ekonomi khusus (KEK) sebagai katalis pertumbuhan untuk mendorong investasi di sektor-sektor strategis.
"Bapak Presiden mengarahkan agar pengembangan kawasan ekonomi khusus, KEK, terus didorong untuk menarik investasi dan meningkatkan ekspor, terutama investasi," ujarnya saat mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sarasehan 100 Ekonom, Rabu, 3 Desember.
Raden menyampaikan pemerintah sudah membangun sebanyak 22 kawasan ekonomi khusus yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Adapun, realisasi investasi KEK ini telah mencapai Rp242,5 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 151.260 orang dan keterlibatan dari 394 pelaku usaha.
Menurut Raden KEK ini akan terus didorong sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional, seperti kawasan ekonomi khusus Gresik untuk hilirisasi tembaga, KEK Kendal untuk baterai kendaraan listrik, dan KEK Sanur untuk health tourism yang sedang dibangun dan akan segera akan selesai.
BACA JUGA:
Selain itu, Raden menyampaikan kerjasama internasional turut menjadi strategi penting di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi yang saat ini terjadi.
Oleh sebab itu, Raden menyampaikan kedepannya penting untuk mendorong beberapa kerjasama yang sudah berjalan dengan Amerika Serikat, salah satunya adalah IPEF sebagai platform kerjasama yang strategis.
Selain itu, Raden menyampaikan proses akselerasi OECD yang terus didorong lantaran akan membawa manfaat signifikan dalam menciptakan peluang peningkatan kerjasama, kemudian pertukaran informasi yang bermanfaat, serta menaikkan standar governance.
"Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, dengan berpartisipasi secara aktif dalam G20, APEC, ASEAN, IPEF, CPTPP, OECD, dan BRICS," tuturnya.