Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) mengajak seluruh pelaku untuk meningkatkan keamanan penerbangan menjelang periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Direktur Keamanan Penerbangan, Capt. Sigit Hani Hadiyanto mengatakan bahwa situasi saat ini merupakan momentum pas bagi seluruh stakeholders perhubungan udara untuk terus meningkatkan keamanan penerbangan.

Hal tersebut disampikan Sigit dalam pertemuan Komite Nasional Keamanan Penerbangan (KNKP) ke-3 di tahun 2024 ini.

“Mengingat sebentar lagi akan memasuki periode Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), maka momen yang tepat bagi seluruh stakeholders perhubungan udara untuk terus meningkatkan keamanan penerbangan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 29 November.

Selain aspek keselamatan, Sigit mengatakan keamanan penerbangan juga merupakan aspek yang tidak kalah penting demi menjamin kelancaran pelaksanaan penerbangan terutama selama periode angkutan udara Nataru.

“Mari bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi gangguan terhadap keamanan penerbangan. Semoga pelaksanaan Nataru kali ini dapat berjalan lancar dan tidak ada ancaman keamanan bagi penerbangan,” ucap Sigit.

Terkait dengan ancaman penerbangan, Sigit mengungkapkan beberapa ancaman seperti senjata panggul yang berbahaya bagi pesawat udara yang sedang terbang rendah, hingga potensi personil penerbangan yang terpapar radikalisme.

Kemudian, sambung Sigit, area-area konflik di dunia ataupun area peluncuran rudal untuk tes yang tanpa publikasi, dan masih adanya potensi masuknya prohibited items ke dalam pesawat udara.

“Untuk itu sekaligus disampaikan sosialisasi terkait Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara tentang penggunaan/pembawaan rokok elektrik (vape) di pesawat udara,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mencapai 110,67 juta orang.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK).

“Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 22 November.

Dudy mengatakan prediksi puncak arus pergi pertama akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024.

“Sedangkan prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1 hingga 2 Januari 2025,” jelasnya.