Bagikan:

JAKARTA - Ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan, langkah pemerintah menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) harus dilakukan secara menyeluruh dan juga bersifat jangka panjang.

“Jadi, harus ada langkah penyelamatan, tapi langkah penyelamatan ini kan tentu saja harus bersifat berkelanjutan. Enggak bisa hanya penyelamatan sesaat,” katanya saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 29 Oktober.

Menurut Heri, sinyal kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ini sudah terlihat sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karena itu, Heri mengatakan seharusnya pemerintah mengambil langkah penyelamat industri ini sejak lama.

“Ini kan harusnya dari zamannya era Presiden Jokowi gitu ya, diambil langkah-langkah yang benar-benar bisa menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil nasional,” kata dia.

Heri menambahkan, perusahaan-perusahaan sejenis Sritex dan industri tekstil lainnya juga sudah lebih dulu mengalami guncangan.

“Ada perusahaan-perusahaan yang memang sudah lebih dulu mengalami guncangan dan harusnya ini pemerintah dari dulu juga. Jangan nunggu Sritex pailit, terus baru memerintahkan menteri-menteri yang terkait untuk bagaimana mengatasi persoalan ini,” ucapnya.

Heri berharap kebijakan yang diambil pemerintah tidak hanya untuk menyelamatkan beberapa perusahaan, tetapi menyelamatkan industri TPT dalam negeri.

“Harapannya kebijakannya itu bukan diambil untuk menyelamatkan satu, dua perusahaan saja tetapi menyelamatkan industri itu. Karena harapannya dengan adanya misalnya regulasi yang diubah atau peraturan yang direvisi, harapan ini berdampak terhadap satu industri itu, tidak berdampak terhadap satu atau dua perusahaan tapi juga sektor industri itu,” ucapnya.

Menurut Heri, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini juga harus bisa meningkatkan geliat industri TPT dalam negeri.

“Kemudian juga bisa membangkitkan lagi industri-industri yang selama ini katakanlah sudah terkena dampak, mulai colaps, harapannya ini mereka bisa tumbuh lagi dan menyerap banyak tenaga kerja lagi,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias PT Sritex yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang.

Agus bilang, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan empat kementerian agar segera mengambil langkah untuk menyelamatkan pekerja yang bekerja di perusahaan tekstil raksasa Indonesia tersebut.

Empat kementerian tersebut meliputi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang akan mengkaji skema tepat untuk hal ini.

"Presiden Prabowo sudah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kemenkeu, Menteri BUMN dan Menteri Tenaga Kerja segera mengkaji beberapa opsi dan skema untuk menyelamatkan Sritex," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Oktober.

Sebab, menurut Agus, penyelamatan pekerja Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi prioritas pemerintah saat ini.

"Pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja bisa diselamatkan dari PHK. Opsi dan skema penyelamatan ini akan disampaikan dalam waktu secepatnya, setelah empat kementerian selesai merumuskan cara penyelamatan," katanya.