Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku geram dengan keadaan truk obesitas atau over dimension over load (ODOL) yang terus beroperasi di Indonesia.

Budi mengungkap bahwa truk-truk tersebut telah berjanji untuk taat azas sejak 2019 lalu. Namun, dia mengatakn janji tersebut tak kunjung ditepati.

“Tentang odol yang geregetan itu bukan kalian saja, saya juga geregetan. Sejak tahun 2011 saya menjabat, mereka berjanji bahwa 2019 mereka taat azas,” kata Budi dalam acara konferensi pers, dikutip Rabu, 2 Oktober.

Namun, sambung Budi, sejak 2019 hingga 2022 truk-truk dengan muatan berlebih ini masih belum juga taat aturan.

Alasannya, kata Budi, cost atau pengeluaran logistiknya akan membengkak jika lebih banyak truk yang dioperasikan.

Kerana itu, sambung Budi, dirinya bersama dengan Kementerian PUPR sepakat untuk melakukan penindakan tegas terhadap truk-truk obesitas yang masih beroperasi.

“Dia enggak ngitung bahwa jalan yang rusak itu banyak sekali. Karenanya kami dengan Kementerian PU udah sepakat yang akan datang, bukan saya tidak mampu ya, tetapi harus ada satu tindakan tegas terhadap ODOL,” ucapnya.

“Artinya mereka yang over dimension itu, over size itu harus di tertibkan,” sambungnya.