Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Direktur Jenderal Mneral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno yang baru saja dilantik untuk membenahi sengkarut di sektor minerba yang selama ini terjadi.

Pada pelantikan hari ini, Bahlil memberikan segudang pekerjaan rumah kepada Tri Winarno seperti menertibkan jajarannya agar patuh hanya kepada Dirjen Minerba bukan ke pengusaha.

Dia juga meminta Tri Winarno agar membangun konsolidasi di tingkat organisasi baik direktur maupun non-direktur, hingga melakukan reformasi atas berbagai macam kebijakan di Ditjen Minerba.

Jika berhasil menjawab tantangan tersebut Bahlil menjanjikan tunjangan kinerja pegawai di Kementerian ESDM sebelum masa jabatannya di Kabinet Joko Widodo berakhir.

"Saya janji kalau bapak tertibkan semua anggota bapak, maka kesejahteraan untuk kenaikan tunjangan kinerja di kementerian ini akan saya perjuangkan sebelum Oktober 2024, tentu saya perjuangkan," ujar Bahlil, Jumat 20 September.

Ia menilai, jika diberi tunjangan dan gaji yang baik, pegawai Kementerian ESDM perlu mengemban tugasnya menjaga dan mengelola kekayaan sumber daya alam dan mineral dengan baik dan serius.

"Kalau gaji sudah bagus, tukin juga sudah bagus, masih juga main-main itu urusan lain. Tidak perlu dipanggil, langsung saya yang ambil karena itu sudah keterlaluan. Jadi tugas saya adalah meningkatkan kesejahteraan bapak ibu, tugas bapak ibu adalah meningkatkan performance kerja," beber Bahlil.

Bahlil juga menyinggung besarnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Minerba yang sangat besar yang mencapai Rp170 triliun dan perlu pengelolaan yang sehat. Salah langkah, kata dia, bisa berakibat sangat besar.

"Salah tanda tangan itu berdampak sistemik, masif, dan terstruktur. Apalagi, yang membuat gerakan tambahan itu yang non-struktur. Biasanya yang struktur itu taat dan tertib, tapi di luar struktur ini gerakannya kadang-kadang melebihi struktur," tandas Bahlil.