Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun 2024 sebesar Rp42,5 triliun atau naik Rp1,9 triliun jika dibandingkan dalam Nota Keuangan tahun lalu yang ditargetkan sebesar Rp40,6 triliun.

Adapun berdasarkan catatan APBN Kita, pagu anggaran IKN pada Januari 2024 sebesar Rp40,6 triliun.

Angka ini kemudian turun menjadi Rp39,3 triliun pada Februari 2024.

Kemudian pada Maret 2024, menjadi sebesar Rp39,6 triliun dan pada April 2024 kembali naik menjadi Rp39,8 triliun.

Pada Mei 2024 tercatat mencapai Rp40,6 triliun. Selanjutnya, pada Juli 2024 tercatat sebesar Rp42,5 triliun.

Sehingga jika dibandingkan dengan target pembiayaan 2024, anggaran IKN naik sebesar Rp1,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi pagu anggaran pembangunan IKN mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2023.

"Jadi kalau kita lihat anggaran IKN 2022 waktu itu kita mulai berbagai macam, desain perencanaan sampai berbagai aktivitas persiapan realisasi meningkat sangat tajam pada 2023 sebesar Rp27 triliun (pagu anggaran) dan tahun ini di APBN Kita sebesar Rp42,5 triliun (pagu anggaran),” jelasnya dalam konferensi pers APBN KiTa, pada Selasa, 13 Agustus.

Sri Mulyani menyampaikan total alokasi anggaran IKN dari Tahun 2022-2024 tercatat sebesar Rp75 triliun.

Rinciannya, realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,5 triliun, kemudian meningkat signifikan Rp27 triliun pada 2023 dan Rp42,5 triliun pada 2024.

Meski begitu, Sri Mulyani menyampaikan realisasi belanja IKN hingga Juli 2024 baru sebesar Rp11,2 triliun atau setara 26,4 persen dari total alokasi anggaran pada 2024 sebesar Rp42,5 triliun.

Menurutnya, kinerja anggaran IKN baru akan terlihat pada kuartal III hingga IV 2024.

"Jadi yang baru cair memang kelihatannya Rp11,2 triliun untuk pagu 2024, yang nilainya Rp42,5 triliun tapi bukan berarti belanjanya nanti hanya tadi Rp11,2 triliun masih akan ada penyerapan biasanya akselerasi untuk pencarian di kuartal III maupun dikuartal terakhir," kata Sri Mulyani.

Realisasi anggaran itu digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, Kawasan Kemenko dan Kementerian lain serta gedung Otorita IKN (OIKN).

Anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan tower rusun ASN dan Hankam, rumah tapak menteri, dan rumah sakit IKN.

Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan tambahan belanja tersebut utamanya disalurkan untuk belanja seperti bandara VVIP, jalan tol IKN, jalan jembatan IKN yang beberapa sudah berfungsi dan ada beberapa yang masih perlu disempurnakan.

“Kemudian fasilitas air kemarin embung yang kita lihat akan ada 22 embung itu bagi tampungan air dan akan dinaikkan jadi 30 bahkan jadi 60 selain pengendalian banjir. Juga Pak Prabowo menyampaikan jadi antisipasi karena disekitar hutan kalau sampai terjadi bencana kebakaran hutan kita juga punya persediaan recover air,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, menyampaikan kenaikan anggaran IKN untuk memenuhi fasilitas dan kualitas dari bangunan-bangunan termasuk juga jalan tol.

"Jadi di dalam pelaksanaan di lapangan ditemukan beberapa area yang memerlukan penguatan dari bangunannya maupun jalan tol sehingga itu perlu ditambahkan anggaran," jelasnya

Selain itu, kata Isa, kenaikan anggaran juga terjadi karena ada beberapa pekerjaan yang harus selesai pada tahun ini.

Salah satunya, perbaikan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA yang sudah ada untuk mengantisipasi kepindahan dari beberapa ASN pada tahun ini.

"Kemudian juga pasar puskesmas yang ada di sekitar itu juga dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas, perbaikan baik sarana-prasarananya sehingga mampu nanti mengantisipasi kedatangan ASN pada tahun ini," ucapnya.