JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar operasi modifikasi cuaca di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah pembangunan IKN, sehingga dapat mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Operasi modifikasi cuaca untuk menunjang percepatan pembangunan infrastuktur, seperti Bandar Udara VVIP IKN dan jalan tol," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari laman resmi BMKG, Kamis, 20 Juni.
Dwikorita mengatakan, berdasarkan hasil analisis prediksi curah hujan pada Juni 2024, wilayah Kalimantan Timur masuk kategori menengah dengan curah hujan bulanan berkisar antara 200-300 milimeter.
"Maka, dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur, operasi modifikasi cuaca bertujuan untuk memecah awan supaya meminimalisir terjadinya hujan yang dimaksimalkan antara 13-23 Juni 2024," ujarnya.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan, total ada enam operasi modifikasi cuaca yang telah dilaksanakan. Dalam kurun waktu tersebut, telah dilaksanakan sepuluh sorti penerbangan penyemaian awan dengan total 21 jam 25 menit penerbangan.
"Total bahan semai yang telah digunakan untuk operasi modifikasi cuaca adalah 8 ton NaCI powder dari total yang telah disiapkan sebanyak 16 ton," ucapnya.
Selama kegiatan berlangsung, penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN, yakni Bandara VVIP IKN dan jalan tol.
BACA JUGA:
Adapun pemilihan wilayah penyemaian awan setiap harinya diprioritaskan pada daerah upwind (arah datangnya angin masa udara) dengan tujuan agar awan hujan tidak masuk ke daerah target, yaitu area dilaksanakannya kegiatan pembangunan.
Daerah yang telah dilakukan penyemaian meliputi Selat Makasar, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser.
Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca didukung oleh armada pesawat Casa 212-400 dengan registrasi A-2114 milik Skadron 4 TNI AU.
"Kami berharap, operasi modifikasi cuaca akan memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat luas serta memitigasi risiko bencana yang terjadi," pungkasnya.