Bagikan:

JAKARTA - Sebagai bagian dari komitmen MMS Group Indonesia (MMSGI) terhadap sektor pendidikan, MMSGI terus menjadi sponsorship Program Microcredential CS50x Indonesia-Harvard University 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek).

MMSGI menyadari pentingnya kemajuan teknologi yang pesat, khususnya di era Artificial Intelligence (AI), dalam meningkatkan kualitas wawasan kompetensi digital para pendidik di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam proses belajar mengajar agar mereka melek digital.

Jumlah guru peserta meningkat dari 150 menjadi 273 pada tahun 2024 di tingkat sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan kejuruan dalam program CS50x tahun ini. Pertumbuhan ini menunjukkan minat yang kuat terhadap program CS50x di kalangan guru dalam meningkatkan keterampilan literasi digital mereka.

CS50x adalah program online 22 minggu. Peserta terpilih akan mengikuti sesi lapangan selama 5 hari di Jakarta Intercultural School, yang dipimpin oleh Prof. David J. Malan, Profesor Gordon McKay dalam Praktek Ilmu Komputer Universitas Harvard.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim bersama Prof David Malan menghadiri seminar pembuka bertajuk “Keterampilan Digital untuk Guru” di Graha Ristekdikti Gedung D Kantor Kemdikbudristek pada Kamis 7 Maret.

Dalam dialognya dengan Prof David Malan, Menteri menegaskan bahwa program CS50x merupakan contoh komitmen gerakan Merdeka Belajar dalam meningkatkan kompetensi guru.

“CS50x Indonesia-Harvard University merupakan langkah konkrit komitmen kami terhadap gerakan Merdeka Belajar dengan terus meningkatkan kompetensi guru Indonesia. Dengan mengikuti program ini, saya berharap para guru mendapatkan ilmu-ilmu relevan yang sejalan dengan perkembangan zaman, sehingga dapat membekali mereka untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.

Pelatihan program CS50x penting untuk dilakukan mengingat kemajuan teknologi yang semakin pesat. Seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan swasta, harus mengapresiasi kontribusi guru terhadap pendidikan Indonesia.