Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjajaran, Yayan Satyakti mengungkapkan Indonesia masih akan bergantung pada energi berbasis fosil hingga 30 tahun ke depan.

"Mungkin sampai 30 tahun ke depan Indonesia masih akan dikuasai fosil fuels. Itu sampai 50 persenlah," ujarnya dalam Energy Corner yang dikutip Senin 27 Mei.

Dikatakan Yayan, sejatinya Indonesia memang memiliki ejsumber energi terbarukan lain yang melimpah seperti panas bumi atau geotermal namun tidak berkembang karena masalah keekonomian.

Di sisi lain, kata dia, saat ini PT PLN (Persero) masih mengalami oversupply listrik sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang dinilai tidak driving demands.

"Kebijakan kita tidak driving demands sehingga kita mengalami oversupply yang diakibatkan perencanaan investasi dari energi kita tidak benar sehingga kita perlu pertimbangkan antara kebijakan ekonomi dan engineering harus singkron," beber Yayan.

Menurut Yayan, saat ini hal yang paling rasional untuk dilakukan adalah pemerintah harus bisa menentukan energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki demand yang baik serta yang paling ekonomis sehingga transisi energi secara bertahap dapat dilakukan.

"Katakan gradual 5 persen per tahun berubah walaupun sekarang biofuels sudah di 20 -23 persen, sementara menutup coal tidak bisa," pungkas Yayan.