Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Angkutan Laut mengingatkan penumpang yang ingin berangkat ke mudik ke kampung halaman pada Idulfitri 2024 menggunakan kapal laut, untuk tidak membawa motor listrik naik ke atas kapal.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Hendri Ginting mengatakan, motor listrik dapat memicu kebakaran di atas kapal. Karena itu, pihaknya mengingatkan calon pemudik untuk tidak membawa motor listrik ke atas kapal.

“Kami juga berusaha mengingatkan bahwa nanti motor penumpang adalah yang bukan listrik. Jangan sampai niat memamerkan di kampung, satu, dua nanti malah memicu kebakaran,” tuturnya dalam sosialisasi mudik gratis, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 22 Maret.

Selain itu, Hendri bilang penanganan kebakaran di kapal belum begitu baik. Bahkan cenderung menggunakan air, Hendri bilang tindakan tersebut justru memicu kebakaran lebih besar lagi.

“Di atas kapal kalau kebakaran listrik itu penangananya belum begitu baik. Kapal kita juga sifatnya kalau kebakaran itu masih menggunakan air, terus foam, itu malah bisa mengakibatkan kebakaran yang lebih besar lagi. Jadi tolong diberitakan ini,” ujarnya.

“Listrik itu kalau kebakaran sangat berisiko karena alat pemadam di atas kapal itu belum disesuaikan. Ini untuk keselamatan,” sambungnya.

3 Juta Orang Diprediksi Mudik Naik Kapal Laut

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sebanyak 3 juta orang bakal mudik Lebaran tahun ini dengan moda transportasi laut. Jumlah tersebut naik 39,3 persen dibanding tahun lalu.

“Tahun 2024 ini, diprediksi kenaikannya (penumpang) adalah 39,3 persen dari tahun 2023 atau sekitar 3 juta penumpang yang akan menggunakan angkutan laut,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi dalam konferensi vitual, Minggu, 17 Maret.

Lebih lanjut, Antoni mengatakan kenaikan penumpang pada moda transportasi laut ini seiring dengan adanya penambahan pelabuhan pantau.

“Ini juga perlu kami sampaikan bahwa kenaikan ini juga sebagai tambahan dari pelabuhan pantau,” jelasnya.

Antoni juga bilang ada 264 pelabuhan pantau yang akan dipantau selama penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran tahun ini.

Lebih rinci, Antoni menjelaskan pada periode mudik Lebaran 2020-2021 hanya ada 51 pelabuhan pantau. Lalu, naik menjadi 110 pelabuhan pantau di tahun 2022-2023. Kemudian, mencapai 264 pelabuhan pantau pada tahun ini.

“Maka di 2024 ini semua pelabuhan sudah tersambung dan ada 264 pelabuhan pantau yang akan dipantau selama angkutan mudik,” jelasnya.