Bagikan:

JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) memenangi beberapa tender baru pada awal 2024. Di antaranya dari industri pertambangan ataupun industri minyak dan gas (migas), seperti Kilang Pertamina Internasional, PT Sriwijaya Teknik Utama, dan PT Triatra Sinergia Pratama.

“Saat ini sedang dalam proses tender yaitu PT Sanggar Sarana Baja dan PT Thiess Contractors Indonesia,” ujar Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengutip Antara.

Rini menyebut setiap sektor yang dilayani perseroan saling menguatkan dan mendukung, di mana saat ini memiliki diversifikasi layanan sebagai suatu keunggulan dan terus memperluas jaringan dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar untuk mengoptimalkan proses distribusi.

“SBMA telah memiliki Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas, sehingga kami akan memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian sebagai bentuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan jaminan mutu produk yang diberikan kepada para pelanggan,” ujar Rini.

Ia menjelaskan, salah satu keunggulan perseroan adalah kecepatan, di mana dapat memenuhi permintaan customer untuk dalam kota satu hari, sedangkan, untuk luar kota tergantung dari jarak tempuhnya dengan maksimal tiga hari.

“Dari sisi permintaan, produksi yang dihasilkan selama Januari dan Februari lebih banyak untuk memenuhi permintaan customer dari jenis pertambangan, oil and gas, konstruksi, petrokimia dan manufaktur,” ujar Rini.

Dari sisi produksi, lanjutnya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,05 persen, meskipun dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 36,40 persen.

Selama awal 2024, ia menyebut perseroan merambah produk gas baru dan inovatif, yang didorong kemajuan teknologi dan permintaan pasar terhadap gas khusus, serta sistem manajemen tabung terintegrasi untuk memitigasi perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan.

“Secara total produksi pada bulan Februari mengalami tren kenaikan rata-rata 5 persen, jika dibandingkan produksi bulan-bulan sebelumnya,” ujar Rini.