Jokowi Berharap Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru Berkomitmen Tingkatkan Perekonomian
Presiden RI Jokowi dan PM Selandia Baru Luxon (Foto: Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pelaksanaan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, pada Selasa, 5 Maret.

Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas berbagai isu strategis dan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.

Jokowi menekankan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan pembangunan.

Selain itu, Ia berharap di bawah kepemimpinan PM Luxon, kerja sama Indonesia-Selandia Baru dapat terus majukan implementasi konkret kemitraan komprehensif.

“Selandia Baru adalah mitra strategis Indonesia. Saya berharap di bawah kepemimpinan Yang Mulia kita dapat terus majukan implementasi konkret kemitraan komprehensif, khususnya bidang ekonomi dan pembangunan,” ucapnya mengutip Setkab, Selasa, 6 April.

Adapun, salah satu fokus diskusi adalah penurunan nilai perdagangan antara kedua negara yang mencapai 18 persen tahun lalu. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan perlunya menciptakan peluang baru untuk meningkatkan interaksi antar pelaku usaha dan perdagangan, termasuk pada sektor halal.

Dalam bidang energi, Jokowi mengapresiasi kerja sama energi panas bumi yang erat antara kedua negara, termasuk komitmen pendanaan 15,6 juta dolar Selandia Baru dalam program Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ).

“Saya harap investasi dapat terus ditingkatkan utamanya untuk dukung percepatan pengembangan energi geotermal dan upaya transisi energi di Indonesia,” lanjutnya.

Selain itu, kedua kepala pemerintahan juga menyinggung kerja sama kedua negara di kawasan Pasifik. Jokowi menghargai dukungan Selandia Baru terhadap implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik dan berharap dukungan Selandia Baru dalam Pacific Islands Forum.

Selain itu, Jokowi mengundang PM Luxon untuk menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali, yang akan membahas isu-isu terkait air dan sanitasi di tengah dampak perubahan iklim global.