JAKARTA - Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bisa saja memasang target pertumbuhan ekonomi hingga 7 hingga 8 persen. Namun, pihaknya memilih angka yang realistis yakni 5 hingga 6 persen.
Alasannya, kata Imin, jika memasang target terlalu tinggi nantinya membuat pertumbuhan ekonomi tidak berkualitas.
Hal ini disampaikan Cak Imin saat menjawab pertanyaan dari Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD terkait target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Kalau membuat target pertumbuhan bisa saja 7 sampai 8 persen, bisa saja. Tapi yang ingin kita wujdukan adalah pertumbuhan yang berkaulitas dan inklusif,” katanya dalam debat cawapres dikutip dari YouTube KPU RI, Jumat, 22 Desember.
Imin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yakni yang memiliki dampak langsung di dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerataan pembagnunan.
BACA JUGA:
Imin menuturkan, jika dipaksakan target pertumbuhan ekonomi di angka 7 sampai 8 persen bisa berdampak pada peningkatan beban utang pemerintah.
“Target 5,5 sampai 6 persen itu dengan kalkulasi agar kalau kita tidak terlampau realitsitis, kita khawatir ujung-ujungnya utang luar negeri lagi,” tuturnya.
“Utang luar negeri yang terlalu banyak ini mengakibatakan beban bukan hanya pemerintahan hari ini, tapi juga anak turunan kita akan mengalami banyak beban utang yang panjang,” sambungnya.