Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) dengan PT Bukit Asam Tbk atau PTBA berkolaborasi dalam pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) .

FABA merupakan sisa abu pembakaran batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai penetralisasi air asam pada bekas tambang.

Kolaborasi itu dilakukan dalam forum Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), belum lama ini.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, FABA yang selama ini merupakan bahan sisa dimanfaatkan oleh PLN menjadi salah satu sumber bahan baku alternatif. 

Hal itu sejalan dengan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi komitmen global dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.

"Sebagai BUMN, kami menyadari betul betapa pentingnya setiap pelaku usaha, terutama industri yang mempunyai visi sama dalam menjaga lingkungan berkelanjutan. Sinergi akan terus kami tingkatkan untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya," kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 2 Desember.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyatakan, pihaknya senantiasa menerapkan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) melalui berbagai inisiatif dan program. 

Sinergi dengan PLN ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060 atau sebelumnya seperti yang ditetapkan pemerintah. 

"Sinergi BUMN ini merupakan bukti komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions. Sejalan juga dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap, kerja sama ini dapat membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi mengatakan, kerja sama ini merupakan kolaborasi saling menguntungkan, yang mana fly ash dan bottom ash dimanfaatkan sebagai material Non Acid Forming (NAF) penetralisir air asam pada bekas tambang. 

FABA yang bersifat basah mampu mencegah terbentuknya air asam tambang dari material Potentially Acid Forming (PAF). Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam 4x65 MW selama periode pemanfaatan tiga tahun mencapai 400 ribu ton. 

"Pemanfaatan FABA akan mengurangi pemakaian sumber daya alam, sehingga mendukung konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan," ungkapnya.