Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengungkapkan perseroan mengargetkan akan memiliki 103 kapal hingga akhir tahun 2023.

Yoki mengatakan, penambahan armada ini ditujukan untuk kebutuhan bisnsi ke depan.

Adapun untuk tahun 2023, sepanjang tahun ini PIS sudah menambah 5 kapal ke armadanya.

"Sekarang sudah 5 sampai Agustus 2023, dan akan ada beberapa lagi sampai akhir tahun. Mudah-mudahan kita kerjar sebanyak-banyaknya up to 10 jadi namah 5 lagi," ujar Yoki yang dikutip Rabu 27 September.

Hingga saat ini total armada yang dimiliki PIS adalah sebanyak 98 kapal dan ditargetkan akan berjumlah 103 di akir tahun ini.

Yoki menambahkan, kapal yang akan dioperasikan oleh PIS beragam yakni kapal untuk mengangkut minya, gas dan petrokimia.

Sementara penambahan kapal tahun ini juga telah memperhitungkan langkah Indonesia dalam mencapai taget Net Zero Emision dengan mengadakan kapal berteknologi dual fuel yang mengkombinasikan bahan bakar minyak dan LNG.

"Kami beli kapal dual fuel, umumnya sekarang masih LNG mayoritas, fuel minyak dan LNG. Sisanya ada yang sedikit metanol," imbuh Yoki.

Sebelumnya, pada awal tahun 2023 PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana akan mengakuisisi 12 hingga 14 kapal sepanjang tahun 2023.

Direktur Utama PT PIS, Yoki Firnandi mengungkapkan pihaknya memperkirakan proses akuisisi ini membutuhkan setidaknya 300 juta dolar AS.

"Khusus 2023 kami sudah mengalokasikan sejumlah capex untuk melakukan investasi dan khusus untuk kapal saja kami sudah merencanakan di 2023 untuk melakukan akuisisi 12 sampai 14 kapal baru maupun second yang menurut hitungan kami dibutuhkan capex lebih dari 300 juta dolar AS di 2023 saja," ujar Yoki dalam Energy Corner, Senin, 20 Februari.

Yoki melanjutkan, PIS memang telah merencanakan untuk berinvestasi ke dejumlah kapal tanker baik untuk pengangkutan minyak mentah maupun untuk mengangkut liquefied natural gas (LNG).

Untuk pengangkut minyak mentah, lanjut Yoke, POS menargetkan kapal seukuran Suezmax yang dapat mengangkut minyak hingga 1 juta barel.

"Kita juga akan masuk ke kapal LNG. Kapal LNG yang sudah mondern dan kapasitasnya sampai 175.000 meter kubik," beber Yoki.

Untuk aksi ini, lanjutnya, pihaknya masih membutuhkan support berupa pendanaan dari perbankan baik dalam negeri maupun luar negeri yang sudah menjadi partner PIS.