JAKARTA – Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa inflasi umum secara bulanan (month to month/mtm) mengalami kenaikan menjadi 0,14 persen di Juni 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan Mei 2023 yang sebesar 0,09 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi month to month pada Juni 2023, antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, ketimun, rokok kretek filter, kontrak rumah, dan tarif angkutan udara,” ujarnya kepada awak media, Senin, 3 Juli.
Pudji menjelaskan, untuk inflasi inti komponen inti tercatat sebesar 0,12 persen mtm. Lalu, untuk inflasi harga bergejolak (volatile) sebesar 0,44 persen mtm.
Sedangkan komponen yang harganya diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi menjadi 0,02 persen sejalan dengan semakin pudarnya dampak kenaikan BBM tahun lalu.
BACA JUGA:
“Sementara komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi secara month to month antara lain bawang merah, ikan segar, minyak goreng, bensin, dan emas perhiasan,” sambung Pudji.
Adapun, inflasi umum secara tahun (year on year/yoy) diketahui sebesar 3,52 persen pada bulan lalu. Torehan itu lebih rendah dari Mei 2023 yang sebesar 4,00 persen. Capaian ini semakin menguatkan target inflasi pemerintah yang sebesar 3 persen plus minus 1 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 6,10 persen dan terendah di Gunungsitoli sebesar 1,01 persen,” tegas dia.