JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi melakukan penandatanganan kerja sama investasi dengan perusahaan logistik multinasional asal Uni Emirat Arab (UEA), Dubai Ports World (DP).
Nilai investasinya mencapai 400 juta dolar AS atau setara Rp6 triliun.
Penandatanganan kerja sama investasi dan pengoperasian (KSO) dilakukan pada hari ini, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Adapun kerja sama itu difasilitasi Kementerian BUMN dan Indonesia Investment Authority (INA).
Erick mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk memperkuat sistem logistik di tanah air. Kata dia, logistik selama ini menjadi masalah terbesar pada perekonomian Indonesia.
“Supply chain ini menjadi distrupsi terbesar yang terjadi saat COVID-19 dan kedepannya karena itu penting sekali, pemerintah dan BUMN mendorong kolaborasi pembangunan ekosistem itu dari pelabuhan, airport, sampai kereta api,” katanya di Kementerian BUMN, Jumat, 23 Juni.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, nilai investasi sebesar 400 juta dolar AS tersebut digunakan untuk membenahi dan memperluas operasional Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Misalnya, sambung Arif, pengembangan terminal baru untuk bongkar muat kontainer, perluasan dermaga, hingga peralatan teknis.
“Ada nilai investasi terkait dengan extension dermaga dan juga investasi peralatan angkanya sekitar USD 400 juta,” ujar Arif.
Arif memastikan, kerja sama Pelindo, INA, dan Dubai Ports World di sisi operasional terminal kontainer berlaku hingga 30 tahun, plus 20 tahun, kedepannya.
Untuk delapan atau sembilan tahun di awal, Arif pun optimistis kapasitas kontainer bisa ditingkatkan menjadi 1,4 juta Teus.
Saat ini, kapasitas bongkar muat kontainer di Terminal Pelabuhan Belawan baru di angka 600.000 hingga 700.000 Teus untuk skala internasional.
“Jadi kerja sama antara Pelindo, INA, dan DP World adalah untuk operasikan container terminal di Belawan, itu yang dikerjasamakan selama 30 tahun, plus 20 tahun, kapasitasnya saat ini akan dikembangkan sampai dengan 1,4 juta,” ucap Arif.
Tak hanya itu, kata Arif, kehadiran Dubai Ports World juga diharapkan mampu menarik pertumbuhan bisnis kargo di Belawan.
Dengan begitu, bisa memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, sebab akan ada serapan tenaga kerja baru.
“Premisnya DP World bukan hanya operasi saja, tapi attract kargo, itu yang penting, jadi pertumbuhan (ekonomi) akan semakin cepat. Tentunya kalau attract kargo ada volume dan ciptakan juga multiplier effect termasuk tenaga kerja,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha D. M. Wirakusumah mengatakan, pihaknya memiliki peran mencari dana untuk pengembangan Pelabuhan Belawan, sekaligus mencari tenaga ahli dalam pengelolaan logistik di pelabuhan Belawan.
“Salah satu bentuk konkretnya bagaimanakah kita cari dana, kami juga masukkan dana dengan nilai tambah yang baik, dengan berpartner dengan proyek bagus. Kita cari expertise untuk pelabuhan tapi juga pengembangan seluruh ekosistem di pelabuhan dan trafik luar negeri,” jelas Ridha.