JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra angkat bicara mengenai penyebab sejumlah penerbangan haji mengalamj keterlambatan atau delay.
Kata dia, penyebabnya karena beberapa pesawat mengalami kerusakan sehingga harus diperbaiki.
“Memang ada beberapa pesawat yang mengalami kerusakan, dan harus kita perbaiki dan itu mengakibatkan beberapa kloter tertunda keberangakat di beberapa embarkasi tapi kita sudah sampaikan alasannya,” ujarnya kepada wartawan di tulis Rabu, 14 Juni.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan pihaknya pun sudah memberikan fasilitas bagi para calon jemaah haji yang terdampak akibat penundaan penerbangan tersebut.
“Misalnya kasus di Banjarmasin kan kita tidak mungkin membiarkan mereka di asrama haji karena kloter berikutnya akan datang, jadi beberapa kita pindahkan ke hotel atas biaya Garuda,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam rapat evaluasi penyelenggaraan haji 1444 H daring yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Selasa 6 Juni pekan lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai sejumlah alasan keterlambatan penerbangan haji yang disampaikan pihak maskapai.
Untuk maskapai Garuda, terdapat keterlambatan spare part pesawat yang harus didatangkan dari Lithuania akibat terganggunya rantai pasok global dampak konflik bersenjata Rusia-Ukraina.
Sementara maskapai Saudia Airlines mengakui terdapat ketidaksiapan pesawat sesuai kontrak, termasuk dari aspek kapasitas.
Di sisi lain, pada Senin 12 Juni, Menag mengapresiasi perbaikan ketepatan waktu serta layanan pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia gelombang kedua oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
BACA JUGA:
Hal itu terlihat dengan peningkatan ketepatan waktu yang hanya berkisar 70 persen pada lima hari pertama pemberangkatan gelombang pertama menjadi di atas 80 persen pada lima hari pemberangkatan gelombang kedua.
Sekadar informasi, Indonesia secara keseluruhan memperoleh kuota 229.000 calon haji untuk penyelenggaraan haji 1444 H. Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat per 12 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, 134.461 orang peserta ibadah haji Indonesia telah tiba di Arab Saudi dalam 349 kelompok terbang.