Bagikan:

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Hari Kamis, 23 Februari. RUPSLB ini dipimpin oleh Bapak Nur Rochmad selaku Komisaris Independen dan dihadiri oleh sejumlah pemegang saham dengan satu mata agenda pembahasan yakni Perubahan Pengurus Perseroan.

Mayoritas pemegang saham menyetujui atas agenda Perubahan Pengurus Perseroan dan dengan keputusan pada RUPSLB tersebut, maka terhitung sejak ditutupnya RUPSLB susunan Pengurus Perseroan sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Yul Ari Pramuraharjo

Komisaris: Albert SM Simangunsong

Komisaris Independen: Indra Jaya Rajagukguk

Komisaris Independen: Nur Rochmad

Dewan Direksi

Direktur Utama: Rully Noviandar

Direktur Operasi: Rebimun

Direktur Perencanaan Bisnis & HCM: Yudi Setiawan Direktur Keuangan, Manrisk & Legal: M. Arif Iswahyudi

Terlepas dari mata agenda tersebut, pimpinan rapat yaitu Bapak Nur Rochmad juga memaparkan bahwa PT PP Presisi Tbk telah mengantongi sejumlah kontrak baru selama tahun 2022 dengan total Rp5,245 triliun. Dengan komponen perolehan kontrak didominasi oleh pemberi kerja non group (di luar PP Group) sebesar 93 persen.

Adapun dari segi lini bisnis, mayoritas kontrak baru diperoleh dari lini bisnis jasa pertambangan sebesar 55 persen, pekerjaan sipil 41 persen dan sisa 4 persennya disumbang oleh lini bisnis pendukung yaitu pekerjaan struktur gedung (structure work) serta beton siap jadi (readymix).

Dalam agenda tersebut, pimpinan rapat juga menyampaikan proyeksi pertumbuhan pendapatan perseroan untuk tahun 2023 ini meningkat 20-25 persen dari tahun 2022, dengan strategi utamanya adalah peningkatan manajemen aset perseroan guna meningkatkan perolehan market pada pekerjaan sipil sebagai maincontractor serta lini bisnis jasa pertambangan dengan jangkauan pelayanan yang jauh lebih luas dari sebelumnya, seperti antara lain pembangunan jalan tambang, pembangunan jetty, pembangunan stockpile hingga menjalankan kegiatan mining operation maupun penyedia jasa hauling hasil tambang.

Adapun perluasan jenis tambang yang menjadi fokus perseroan pada tahun 2023 di antaranya nikel, batubara, emas dan bauksit. Sementara untuk lini bisnis pekerjaan sipil, Perseroan akan fokus pada perolehan kontrak dari APBN maupun proyek-proyek strategis nasional sebagai maincontractor.