JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara ihwal keluhan warganet di media sosial Twitter mengenai layanan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma yang menetapkan tarif lebih mahal.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, Kemenhub tidak dapat langsung memutuskan akan menindaklanjuti keluhan tersebut.
Adita menjelaskan, urusan transportasi di wilayah Halim Perdanakusuma harus dikoordinasikan dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) terlebih dahulu.
Sebab, lahan di Bandara Halim Perdanakusuma adalah milik TNI.
“Karena pengelolaan di situ lahannya kan punya TNI AU ya, jadi memang tidak bisa kita putuskan sendiri,” katanya kepada awak media di Kantor Kemenhub, Selasa, 27 Desember.
Dengan adanya keluhan yang viral di media sosial ini, kata dia, Kemenhub akan mengomunikasikan dengan pihak TNI AU.
“Jadi yang ada nanti kita pasti akan bahas dengan TNI yang sebagai punya lahan. Yang kita bisa lakukan adalah komunikasi dan memberikan masukan-masukan dan meneruskan apa yang menjadi keluhan dari masyarakat,” ujarnya.
Sekadar informasi, layanan taksi di Bandara Halim Perdanakusuma viral di media sosial Twitter.
Salah satu warganet mengeluhkan tarif taksi yang tingggi dan terbatasnya pilihan moda transportasi.
Keluhan ini disampaikan oleh akun dengan nama @sylvkartika.
Ia mengatakan, hanya ada beberapa pilihan kendaraan yang dapat mengangkut penumpang setelah tiba di Bandara yakni Taksi Puskopau, Grab Puskopau, dan Gojek Puskopau.
Menurut dia, semua kendaraan yang ada di Puskopau sudah di-markup harganya.
Sebab, dari segi harga jauh berbeda dengan pilihan transportasi lainnya. Bahkan, diminta membayar biaya tambahan atau surcharge.
Sylvi memberikan contoh kisaran harga dari Bandara Halim Perdanakusuma ke rumahnya jika menggunakan taksi Blue Bird bekisar Rp60.000 hingga Rp80.000.
Namun, saat menggunakan Grap Puskopau, ia harus membayar Rp118.000.
BACA JUGA:
Dengan harga yang jauh lebih tinggi tersebut, dirinya masih diminta untuk membayar biaya tambahan atau surcharge bandara sebesar Rp15.000.
“Semua yang ada Puskopau ini harganya markup. HLP-rumah gue itu kisaran Rp60an ribu-Rp80an ribu. Grab gue (harganya) Rp118 ribu. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge Rp15 ribu,” tulis akun @sylvkartika, dikutip Selasa, 27 Desember.