JAKARTA - Guna mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan wisatawan yang datang ke destinasi super prioritas (DPSP) Candi Borobudur memiliki kesan menarik melalui pola perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC).
Ia mengatakan, pola perjalanan wisata BToC yang dapat dinikmati wisatawan berfokus pada proses penceritaan yang berasal dari interpretasi panel-panel relief Candi Borobudur, serta aktualisasi aktivitas pendukungnya berdasarkan potensi dan budaya dari masyarakat lokal di 16 Desa Kawasan Borobudur yang dikemas ke dalam sembilan jalur wisata tematik.
"Program ini membuat kami belajar tentang sejarah heritage yang ada di Candi Borobudur. Ada peradaban unggul yang bisa kita adaptasikan pada kehidupan saat ini," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin, 19 Desember.
Menurutnya, program fasilitasi ini dilakukan untuk mendorong para pelaku parekraf dalam meningkatkan kualitas wisata heritage BToC melalui pengadaan peralatan penunjang atraksi wisata, penataan lokasi atraksi, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan Sumber Daya Manusia (SDM).
Adapun program ini diperuntukkan bagi wisatawan agar tetap menjaga kelestarian Candi Borobudur dan menjaga carrying capacity candi yang hanya mampu menampung 1.000 wisatawan.
Oleh karena itu, kata Sandiaga, pihaknya mendorong wisatawan untuk berwisata ke balkondes yang berada di kawasan sekitar candi.
"Jalur peradaban Borobudur telah kami lengkapi. Berwisatalah ke Borobudur dan nikmati jelajah peradaban BToC," ujarnya.
BACA JUGA:
Untuk mendukung aktivitas promosi dan pemasaran, Kemenparekraf juga melakukan pendampingan pembuatan dan pengelolaan media promosi dan pengemasan paket wisata.
Paket wisata yang dibuat berkolaborasi dengan homestay masyarakat Borobudur dan dikemas sebagai variasi paket wisata di sana yang memberikan pengalaman berwisata, mengenal budaya, dan kehidupan masyarakat lokal melalui interaksi langsung dengan pemilik rumah.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mengimbau wisatawan yang hendak mempersiapkan liburan natal dan tahun baru (nataru) 2023 untuk berlibur dan berwisata di #IndonesiaAja.
"Kami jamin tidak ada ancaman potensi yang mengganggu wisata Anda. Yang perlu ditingkatkan (kewaspadaan) mengenai ancaman cuaca dan kebencanaan yang sudah kami koordinasikan dengan pemerintah daerah," pungkasnya.